Bangka BelitungHeadline

GSI Babel Ditolak, M. Amin: “Ini Pertanyaan Besar Buat Saya?”

Pangkalpinang, mitratoday.com – Agenda diskusi panel yang bertemakan Gerakan Selamatkan Indonesia(GSI) diselenggarakan di Bangka belitung tidak diberikan izin oleh pihak Kepolisian dan Ormas se-Babel.

Yang mana kegiatan tersebut dihadiri Presidium Ratna saraumpaet dan sebagai ketua panitia khusus untuk Bangka Belitung M. Amin sangat merasa kecewa dikarenakan adanya pelarangan oleh pihak -pihak Ormas.

Dijelaskan M. Amin saat jumpa pers, sabtu (25/8/18), bahwa kegiatan yang akan diselenggarakan ini bukan untuk membicarakan hal-hal yang bersifat Provokasi, tapi untuk berdiskusi/berdialog saja.

Sementara diberitakan Detik.com, dalam jumpa pers, Ratna menceritakan, perjalanan menjadi aktivis bukan sehari dua hari ini. Ratna mengklaim dirinya paham betul karakter intelijen.

“Saya sudah menjadi aktivis sejak 94, karakter intelijen saya tahu betul. Jadi tidak bisa saya salahkan masyarakat Pangkalpinang atas penolakan ini,” tegasnya.

Ratna melanjutkan, di negara demokrasi, berdiskusi merupakan hak rakyat. Menurutnya, jika diskusi dilarang, bagaimana masyarakat bisa belajar berpikir dan berdialog.

“Kedatangan saya ke Pangkalpinang hanya untuk berdialog, menanyakan apa yang mereka rasakan dan apa yang bisa diperbaiki,” ujar Ratna.

“Ini akting apa? kenapa saya dilarang berdiskusi dengan masyarakat? Saya terus terang, tidak bisa menyalahkan siapa pun, kecuali ini semua rekayasa intelijen, yang seperti ini tolong disetop yang kayak ginian, negeri ini sudah hancur siapa yang mau bertanggung jawab kalau benar-benar hancur?” ucap Ratna.

Ratna sangat berharap pelarangan diskusi ini tidak terulang lagi. Sebab, menurutnya, dia hanya ingin berdiskusi saja.

“Ini kan cuma sekadar diskusi, saya mau ketemu dengan masyarakat, ketemu dengan ibu-ibu, dan tidak lebih dari 200 hingga 300 orang. Bukan saya buat acara ganti presiden ribu-ribuan orang, ini kan saya cuma mau ketemu paling 300 orang saya dibuat kayak teroris, diiringi dan diapit berderet-deret oleh mobil polisi yang mengikuti saya, emang siapa? teroris?” keluhnya dengan rasa kecewa.

Dengan kejadian ini terlebih khususnya di Babel, “Kita akan melihat, apakah ini terjadi juga di daerah lainnya secara Nasional. Insya allah saya kemungkinan akan kembali lagi ke Bangka Belitung dengan cara apa? Dan seperti apa saya akan kesini lagi,” tutupnya. (Adi)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button