AdvertorialDaerahHeadlineWisata

Mantap, Hanya Dalam Sepekan, Pavingisasi Paralayang Selesai Dikerjakan

Kabupaten Malang, Mitratoday.com – Hanya butuh waktu sekitar sepekan, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang telah menyelesaikan pembangunan pavingisasi di areal paralayang di Bukit Waung, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo.

Areal yang dibangun untuk menyongsong lomba paralayang dalam rangkaian acara Malang Beach Festival (MBF) serta mewujudkan ikon baru destinasi sport-tourism berskala nasional di Kabupaten Malang itu cukup strategis dalam mengangkat wisata pantai selatan untuk lebih dikenal wisatawan.

Pasalnya, dengan kemolekan rangkaian wisata pantai di wilayah pantai selatan yang tidak kalah dengan berbagai pantai dalam dan luar negeri, gaungnya belum begitu menggema dibandingkan misalnya dengan wisata Bromo Tengger Semeru (BTS) atau dengan berbagai pantai di Pulau Dewata Bali.

“Padahal sekali lagi, keindahannya bisa diadu. Kondisi ini yang membuat kita sesuai tupoksinya terus menambah berbagai fasilitas penunjang pariwisata pantai. Salah satunya dengan pembangunan areal paralayang yang representatif,” kata Wahyu Hidayat, kepala Dinas PKPCK Kabupaten Malang, Selasa (14/11).

Adanya penambahan fasilitas baru tersebut, terutama di bidang sport paralayang dengan memadukan kemolekan Pantai Modangan, akan bisa menambah daya dongkrak pariwisata wilayah pantai selatan ini. Apalagi, kata Wahyu, konsep memadukan olahraga paralayang dengan keindahan wisata pantai di suatu lokasi yang sama terbilang sangat sedikit.

“Kita bisa mengatakan inilah lokasi sport-tourism pertama yang ada di Jatim dengan berbagai menu lengkap yang akan memanjakan para atlet maupun pengunjung,” ujarnya kepada Mitratoday.com

Dengan berbagai potensi unggulan tersebut, DPKPCK Kabupaten Malang mempercepat proses penyelesaian pembangunan paving di areal paralayang yang pekan lalu progresnya masih sekitar 65 persen.

“Alhamdulillah kami bisa menyelesaikannya lebih cepat dari target. Ini adalah buah karya kita untuk Kabupaten Malang yang kini berusia 1257 tahun,” ucap wahyu yang optimistis bahwa ikon baru ini akan menjadi daya tarik bagi para wisatawan.

Terpenting, lanjut Wahyu, adalah semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat sekitar yang nantinya juga akan menjadi pengelola wisata paralayang ini.

“Karena inilah tujuan dari Bapak Bupati, Dr H Rendra Kresna. Mengoptimalkan potensi alam yang ada untuk meminimalisasi kemiskinan,” pungkas Wahyu.(GT)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button