BantenDaerahHeadline

Terindikasi Amburadul, Proyek Galian PLN Diprotes LSM dan Masyarakat

TANGERANG, mitratoday.com – Proyek Galian PLN SKTM 20 KV Dalam pemasangan kabel listrik milik PT PLN di jalan raya Kp Bugel RT 02/06 Desa Pengadegan Kecamatan Pasar Kemis Terindikasi dikerjakan asal jadi. Pasalnya, kabel yang seharusnya ditanam dengan kedalaman 150 cm, ternyata ditemukan hanya 70, 80, 90 cm saja.

Cornelis selaku Ketua LSM KPPER mengungkapkan, galian kabel PLN yang dikerjakan oleh PT rekanan PLN ini terkesan dikerjakan amburadul dan diduga mengurangi volume standar PLN.

“Galian kabel listrik tersebut, kalau harus ditanamkan sedalam 150 cm, kenapa hanya ditanam dengan kedalaman 80 cm dan ada juga yang sampai 70 cm serta 90 cm. Padahal, sesuai aturan galian kabel itu seharusnya dengan kedalaman 150 cm, yang merupakan standarisasi galian.
Semestinya, pengawas pihak PLN dan PU diperketat agar proyek galian kabel itu dikerjakan sesuai standar PLN,” ucap Cornelis pada Senin (24/09/2018).

Dikatakan Cornelis, bahwa dalam aktivitas galian kabel, pihaknya sering menemukan rekanan PLN yang melaksanakan proyek galian kabel masih menggali di bawah ketentuan standar PT PLN (persero) Sepatan,

“Seharusnya para kontraktor memperdulikan aturan yang sudah di tentukan,” tukas Cornelis.

Cornelis berharap pihak PLN turun langsung ke lapangan, agar galian tersebut terawasi dan dikerjakan dengan baik oleh kontraktor.

“Kami akan meminta manager PLN Area Sepatan turun langsung ke lapangan untuk mengetahui kondisi yang terjadi, karena banyak hal yang terjadi galian PLN 20 KV yang amburadul,” pinta Cornelis.

Diterangkan Cornelis, mengacu pada Undang Undang No 38 tahun 2008, tentang jalan, peraturan pemerintah No 34 tahun 2006 tentang jalan, Permen PU No 20/PRT/tahun 2010 tentang pedoman pemanfaatan pembangunan bagian jalan, galian tersebut sangat tidak sesuai dengan persyaratan teknis sebagaimana mestinya yang diatur oleh undang-undang tersebut.

Disisi lain, Warga KP Bugel RT 02/06, Andri mengatakan bahwa galian kabel merah ini sangat bertegangan tinggi, seharusnya kedalaman galian tersebut memenuhi standarisasi.

“Kenapa menggalinya sangat rendah dan cetek, lahan ini sebetulnya mudah untuk digali , saya juga heran mereka bekerja di malam hari tanpa memakai lampu penerang jalan, tanah bekas galianpun amburadul, pengurugannya aja gak dipadatkan,” protes Andri.

Sementara itu, sampai berita ini ditayangkan manajer PLN Area Sepatan, pihak pengawas dan contraktor belum dapat ditemui untuk klarifikasi permasalahan tersebut.(Rohmat)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button