DaerahHeadlinejawa TimurMalang

11 Pendaki Tersesat di Bukit Lincing Arjuno, Diselamatkan Setelah 5 Jam Pencarian

Malang,mitratoday.com – Sebuah pendakian yang dimulai dengan semangat petualangan nyaris berubah menjadi tragedi. Sebanyak 11 orang pendaki dilaporkan tersesat di kawasan Bukit Lincing, wilayah Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Gunung Arjuno, Kabupaten Malang. Beruntung, seluruhnya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat oleh tim gabungan, Kamis (29/5/2025).

Peristiwa ini bermula saat rombongan pendaki memulai perjalanan pada dini hari pukul 01.00 WIB melalui jalur tak resmi via Kebun Teh Wonosari. Tanpa tiket resmi, tanpa registrasi, dan hanya bermodal informasi dari video YouTube, mereka nekat menantang jalur pendakian liar yang membelah rimba Bukit Lincing.

Namun keberanian mereka justru membawa petaka. Di tengah hutan yang lebat dan minim penunjuk arah, mereka kehilangan jejak dan tersesat.

Sekitar pukul 09.00 WIB, salah satu pendaki berhasil menghubungi rekannya di luar lokasi untuk meminta bantuan. Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh tim evakuasi gabungan dari Kepolisian Resor Malang, SAR Samudra, PMI, serta petugas Tahura dan Perhutani.

“Tim langsung bergerak setelah menerima koordinat lokasi dari komunikasi yang dilakukan salah satu pendaki. Proses pencarian dimulai pukul 10.00 WIB,” ujar AKP Bambang Subinajar, Kasihumas Polres Malang.

Pencarian berlangsung intens di medan yang cukup berat. Lima jam kemudian, sekitar pukul 15.30 WIB, seluruh pendaki akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat.

Identitas para pendaki yang berhasil diselamatkan di antaranya EY (45), A (45), dan V (18) dari Kota Malang; S (18) dari Wagir; MRM (17) dari Blimbing; AZ (46) dan NF (46) dari Sapto Renggo, Pakis; KA (42) dan LN (45) dari Lawang; serta NPI (15) dan KM (18) dari wilayah Pakis dan Wonorejo.

“Setelah dievakuasi, mereka langsung diserahkan ke keluarga masing-masing,” kata Bambang.

AKP Bambang juga menegaskan, insiden ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat yang ingin berwisata alam, terlebih menjelang libur panjang Kenaikan Isa Almasih. Ia mengimbau agar pendakian dilakukan sesuai prosedur, melalui jalur resmi, serta dilengkapi peralatan dan pendampingan pemandu.

“Jangan nekat hanya karena tergiur video di media sosial. Pendakian bukan sekadar gaya hidup, ini soal keselamatan,” tegasnya.

(Tri W)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button