110 Pengurus dari 55 Koperasi Ikuti Penilaian Kesehatan KSP dan USP di Kota Bengkulu

Kota Bengkulu,mitratoday.com – Sebanyak 110 orang pengurus koperasi, terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara dari 55 Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Unit Simpan Pinjam (USP) di wilayah Kota Bengkulu, mengikuti kegiatan Penilaian Kesehatan Koperasi Tahun Anggaran 2025. Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Bengkulu ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tata kelola dan kinerja koperasi di daerah tersebut.
Penilaian kesehatan koperasi ini dilakukan melalui kegiatan Entry Meeting yang menjadi tahap awal proses evaluasi. Dalam kesempatan tersebut, para pengurus diberikan pemahaman mendalam tentang parameter dan indikator penilaian kesehatan koperasi, yang meliputi aspek permodalan, kualitas aset, efisiensi operasional, manajemen risiko, kepatuhan hukum, serta kemandirian dan pertumbuhan koperasi.
Ketua Panitia Pelaksana, Denny Irawan, S.STP.M.,Si menyampaikan pentingnya kegiatan ini. “Penilaian ini penting untuk memastikan koperasi dapat beroperasi dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dan tidak menyimpang dari nilai-nilai koperasi,” ujarnya.
Menurutnya, penilaian kesehatan koperasi merupakan salah satu indikator utama untuk mengetahui kondisi riil koperasi dari berbagai aspek, sekaligus sebagai alat pengendalian dan pembinaan. “Dengan hasil penilaian ini, kami dapat memberikan rekomendasi yang tepat untuk meningkatkan kinerja koperasi serta memastikan keberlanjutan usaha koperasi di Kota Bengkulu,” tambahnya.
Selain memberikan pembekalan teknis, kegiatan ini juga diharapkan mampu mendorong pengurus koperasi untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip manajemen yang profesional dan transparan. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam pengembangan koperasi yang modern dan adaptif terhadap perubahan ekonomi, terutama di era digital dan inklusif saat ini.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Bengkulu, dalam sambutannya yang dibacakan oleh pejabat Dinas, menegaskan bahwa penguatan kelembagaan koperasi menjadi prioritas untuk mendorong koperasi mampu bersaing secara sehat di pasar. “Koperasi harus mampu berinovasi, memanfaatkan teknologi digital, dan meningkatkan layanan agar lebih responsif terhadap kebutuhan anggota dan masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan Penilaian Kesehatan Koperasi Tahun Anggaran 2025 ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung pengembangan koperasi yang berkelanjutan, profesional, dan kredibel. Dengan begitu, koperasi di Kota Bengkulu tidak hanya menjadi tempat menabung dan pinjam bagi anggotanya, tetapi juga menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi lokal yang inklusif.
Para pengurus koperasi yang hadir tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Mereka berharap kegiatan penilaian ini dapat menjadi momentum untuk memperbaiki manajemen dan meningkatkan kinerja koperasi masing-masing. “Kami menyadari pentingnya evaluasi dan pembinaan berkelanjutan agar koperasi dapat tumbuh sehat dan memberikan manfaat maksimal bagi anggota,” ujar salah satu Ketua KSP peserta kegiatan.
Penilaian kesehatan koperasi ini rencananya akan dilanjutkan dengan tahap evaluasi lapangan dan verifikasi data, yang akan dilakukan oleh tim assessor dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Bengkulu dalam beberapa minggu ke depan. Hasil penilaian tersebut nantinya akan dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan pembinaan dan pemberian penghargaan kepada koperasi yang berprestasi.(Adv).