Daerahjawa Timur

Acara Bukber dan Santunan Anak Yatim Yang Berbeda Dari Biasanya

Penulis : Abdus Syukur

Jember,Mitratoday.com-Meskipun dalam suasana sangat berbeda karena pelaksanaan tahun ini ditengah pandemi Covid-19, Dwi Arya Nugraha Oktavianto atau Mas Vian tetap melaksanakan Safari Ramadhan 1441 H dengan buka puasa bersama 80 anak yatim piatu Yayasan Panti Asuhan Mambaul Ulum, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari.

Sesuai dengan konsep yang telah ditetapkannya, pelaksanaan Safari Ramadhan tahun ini dilaksanakan mereka berpedoman pada SOP penanganan Covid-19 dan dilaksanakan dengan sesingkat mungkin. Hal itu untuk memutus mata rantai penularan virus corona yang saat ini sangat mengkhawatirkan.

“Marhaban ya ramadhan. Kami ingin buka puasa dan berbagi di bulan suci dengan memberikan santunan kepada 80 orang anak yatim piatu. Tapi diwakilkan beberapa orang saja menggunakan standar physical distancing, seperti menggunakan masker dan jaga jarak 1,5 meter,” kata Mas Vian, Senin (4/5/2020).

Menurutnya, dalam upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19 Mas Vian bersama pihak pengelola yayasan pun mengusahakan kegiatan santunan yatim piatu itu menerapkan physical distancing sesuai yang diminta pemerintah. Namun giat sosial tersebut tetap bisa terealisasi.

“Alhamdulillahnya mereka ini benar-benar peduli dan patuh untuk jaga jarak, mencuci tangan serta berwudhu sebelum memasuki masjid, dan menggunakan masker yang jadi perintah wajib. Kasihan mereka, setiap tahunnya biasanya mereka menerima bantuan dari instansi terkait ataupun pribadi-pribadi masyarakat untuk buka puasa, tetapi kali ini berbeda, sulit karena situasi pandemi Covid-19,” imbuhnya.

Untuk itu, lanjut dia, sebagai sesama tentunya saling membantu atau menolong ini tentunya dalam hal kebaikan, senantiasa membantu masyarakat yang kurang mampu dengan meningkatkan infaq dan sedekah di bulan Ramadhan. Sehingga apa yang sudah diberikannya tersebut bisa menjadi berkah dan bermanfaat bagi mereka.

Sementara Ketua Yayasan Panti Asuhan Mambaul Ulum, KH. Yazid Islamea mengatakan, bersyukur bisa melakukan buka puasa bersama dan mendapat pemberian bantuan santunan bagi anak yatim piatu di yayasan yang dipimpinnya. Selain juga sebagai momentum silaturahmi antar sesama tokoh masyarakat dan keluarga yayasan.

“Alhamdulillah, terima kasih kepada semuanya. Ini rezekinya santri-santri anak yatim piatu di Yayasan Panti Asuhan Mambaul Ulum. Buka puasa bersama yang disertai dengan santunan kepada mereka ini tentu sangat bermanfaat, terlebih lagi saat bulan suci ramadan yang kebetulan ada masa pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Di era pandemi Covid-19 saat ini, kata dia, yatim piatu di panti asuhan Mambaul Ulum tidak dipulangkan atau libur seperti halnya pesantren-pesantren lain. Karena Menurut KH. Yazid, apabila santri-santrinya ini dipulangkan, justru dampaknya akan lebih besar lagi secara ekonomi keluarga. Sehingga mereka diputuskan untuk tetap tinggal di yayasan oleh pengurus hingga kasus Covid-19 berakhir.

“Di yayasan kami menampung 100-an anak yatim dan piatu, 80 ada di dalam panti asuhan dan 20 anak lainnya berasal dari luar atau masyarakat sekitar. Paling jauh itu anak yatim di Mambaul Ulum beradal dari Kalimantan dan Madiun,” pungkasnya.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button