
Semarang,mitratoday.com – Suasana penuh semangat dan kebersamaan menyelimuti kawasan Semarang Zoo pada Minggu pagi, 13 Juli 2025, saat ratusan peserta mengikuti senam Pound Fit yang digelar di area terbuka kebun binatang tersebut.
Acara ini semakin meriah dengan kehadiran Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Ade Bhakti Ariawan, yang datang bersama istri dan putrinya sekitar pukul 07.15 WIB. Mantan Camat Gajahmungkur itu tampak hangat menyapa peserta dan turut bergerak mengikuti irama dinamis yang dipandu oleh instruktur bersertifikat, Sita Pound.
Sebelum sesi senam dimulai, Ade Bhakti menyempatkan diri berkeliling kandang satwa bersama Manajer Pemasaran Semarang Zoo, Swandito Widyotomo, termasuk melihat kapibara, koleksi terbaru yang baru dua bulan menghuni kebun binatang ini. Swandito menjelaskan bahwa satwa tersebut masih dalam tahap adaptasi.
Usai senam, kemeriahan acara berlanjut di panggung utama. Ade Bhakti bersama Direktur PT Taman Satwa Semarang, Bimo Wahyu Widodo, membagikan door prize kepada peserta. Host acara, Rachman Polalo, juga mengajak seluruh peserta berfoto bersama tamu undangan, menciptakan momen kebersamaan yang hangat.
Ketua panitia kegiatan, Muhammad Husni Musonnifin, menyebutkan bahwa acara ini merupakan hasil kolaborasi perdana antara Komunitas Jurnalis Pemerhati Konservasi dengan pihak Semarang Zoo. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang olahraga, namun juga mengusung kampanye konservasi dan pelestarian lingkungan.
“Awalnya kami merencanakan lomba memancing sebagai agenda tambahan, namun karena banyak peserta mendaftar langsung di lokasi, kami kesulitan dalam persiapan teknis,” jelas Husni. Meski demikian, acara tetap berjalan sukses berkat dukungan sponsor seperti Alfamart, Marimas, PDAM Tirta Moedal, serta anggota DPRD Kota Semarang, Irwan Leokita W. Kusuma.
Instruktur senam, Sita, menjelaskan bahwa Pound Fit adalah olahraga asal Amerika Serikat yang menggabungkan unsur kardio dan kekuatan otot dengan menggunakan alat bernama Ripstix, menyerupai stik drum. Olahraga ini dirancang mengikuti irama musik tanpa jeda, cocok untuk berbagai usia dan harus diajarkan oleh instruktur bersertifikasi.
Di sela acara, Ade Bhakti mengusulkan ide program edukasi keselamatan kebakaran bagi pelajar yang bisa digelar di kawasan kebun binatang. Menurutnya, Semarang Zoo memiliki potensi besar sebagai tempat wisata edukatif yang menggabungkan pelestarian satwa dan edukasi kebencanaan.
“Banyak sekolah ingin mendapatkan pelatihan keselamatan kebakaran, namun terkendala fasilitas. Kalau ini bisa digabungkan dengan wisata edukasi satwa, anak-anak bisa belajar cara menyelamatkan diri dengan cara yang menyenangkan,” ujar Ade.
Ia juga melempar wacana kegiatan forest run atau lari lintas alam yang bisa digelar di area hijau Semarang Zoo, dan siap mengajak komunitas pelari yang ia ikuti untuk turut serta jika program tersebut direalisasikan.
Gagasan ini disambut positif oleh Direktur PT Taman Satwa Semarang, Bimo Wahyu Widodo. Menurutnya, penambahan kegiatan edukatif seperti pelatihan kebakaran dan forest run akan menambah nilai bagi pengunjung sekaligus memperkuat posisi Semarang Zoo sebagai destinasi wisata edukasi.
“Ini bisa jadi strategi promosi yang efektif. Anak-anak tidak hanya terhibur, tapi juga mendapat pengetahuan penting soal keselamatan dan konservasi,” kata Bimo.
Dengan sinergi antara pemerintah, komunitas, dan pengelola taman satwa, kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana olahraga dan rekreasi, namun juga membuka jalan bagi pengembangan wisata edukasi berbasis konservasi dan keselamatan di Kota Semarang.
Pewarta : Mualim