Agustina-Iswar Paparkan Hasil Capaian Program 100 Hari Kerja Pemkot Semarang

Semarang,mitratoday.com – Wali Kota Semarang, Agustina, bersama Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin, memaparkan hasil capaian Program 100 Hari Kerja Pemerintah Kota Semarang dalam konferensi pers di Ruang Lokakrida, Balai Kota, pada Sabtu (31/5/2025).
Program ini dirancang sebagai pijakan awal menuju visi pembangunan jangka menengah 2025–2029, dengan penekanan pada pemerataan keadilan sosial, kelestarian lingkungan, dan inklusivitas kota.
Agustina menjelaskan bahwa inisiatif 100 hari kerja merupakan langkah awal yang strategis, bukan sekadar pencapaian jangka pendek.
“Ini adalah pondasi untuk menciptakan perubahan nyata yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat Semarang,” ungkapnya.
Lima fokus utama program ini mencakup Semarang Bersih, Pendidikan Berkeadilan, Infrastruktur Merata dan Terawat, Semarang Sehat, serta Semarang Inklusif.
Dalam upaya mengatasi timbunan sampah yang mencapai 850 ton per hari, Pemkot meluncurkan program “Semarang Bersih” dengan pendekatan dari hulu hingga hilir.
Sebanyak 278.006 rumah tangga terlibat dalam Gerakan Pilah Sampah, dibentuk 1.074 bank sampah, dan dikelola lebih dari 221.000 ton sampah.
Inovasi pengelolaan sampah juga dikembangkan oleh masyarakat seperti pembuatan bahan bakar dari sampah hingga penggunaan limbah plastik menjadi paving blok.
Di bidang pendidikan, 100 hari kerja ini telah menghasilkan penyaluran beasiswa bagi ribuan siswa dari tingkat SD hingga perguruan tinggi.
Pemerintah juga menyelesaikan permasalahan ijazah yang tertahan dan meluncurkan platform SPMB untuk transparansi seleksi masuk sekolah.
Dukungan transportasi gratis diberikan kepada ribuan siswa dan mahasiswa, serta keringanan PBB untuk sekolah swasta.
Dalam bidang infrastruktur, telah dilakukan pemeliharaan jalan sepanjang 25,8 km, perbaikan jembatan, pengadaan dan perbaikan lampu jalan, serta pembangunan sanitasi dan rumah layak huni bagi warga kurang mampu.
Untuk sektor kesehatan, program UHC berhasil menambah 30.864 peserta aktif hingga Mei 2025, dan 7.217 pekerja rentan telah terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan melalui program Pijar Semar.
Adapun pada sektor inklusi sosial, Pemkot mempersiapkan Rumah Inspirasi di lima kecamatan, mendata penyandang disabilitas, serta membebaskan biaya penggunaan 523 ruang publik untuk kegiatan masyarakat non-komersial.
Agustina menegaskan bahwa seluruh pencapaian ini merupakan hasil kerja kolektif jajaran Pemkot dan partisipasi aktif masyarakat.
“Ini adalah awal dari perjalanan panjang menuju Semarang yang lebih baik dan berkelanjutan,” tutupnya.
(Mualim)