DaerahMalang

Akibat Pandemi, Ekonomi Alami Kontraksi 2,01 Persen

Malang,mitratoday.com-Akibat pandemi Covid -19 sejak Maret 2020 lalu sempat membuat perekonomian sempat mengalami kontraksi. Tercatat kontraksi ekonomi tersebut mencapai 2,07 persen.

Namun, meski pandemi belum berakhir, perlahan ditahun 2021 lalu, ekonomi mulai merangkak naik. Pertumbuhannya mencapai sekitar 3,69 persen. Sementara disemester pertama tahun 2022 perekonomian mulai tumbuh sebesar 5,01 persen.

Kata Bupati Malang HM.Sanusi tumbuhnya perekonomian tersebut, salah satunya tak terlepas dari sektor perkoperasian yang dianggap menjadi salah satu pilar perekonomian.

Di Kabupaten Malang sendiri terang Sanusi saat ini dari data yang dimiliki Pemerintah tercatat terdapat 1.340 Koperasi. Meski dari 1.340 koperasi yang ada , sekitar 275 koperasi yang mengantongi AHU namun Pemerintah terus mendorong agar koperasi – koperasi untuk menjadi wadah bagi para pelaku usaha yang ada di Kabupaten Malang.

“Ini yang harus dipahami untuk memantabkan peran dan fungsi Koperasi sebagai penyangga ekonomi caranya ,lewat Penguatan Perpajakan, Konsultasi Hukum dan digitalisasi Perkoperasian,”kata Sanusi usai menerima Penghargaan Bapak Koperasi Kabupaten Malang senin (11/7/2022).

Didalamnya lanjut Sanusi, termasuk kolaborasi dan sinergi antar lembaga koperasi. Tujuannya adalah untuk saling berbagi informasi dan strategi agar perkoperasian tumbuh pesat dari sektor usaha maupun permodalan.

“Jika permodalan dan usaha sudah kuat, maka peran koperasi sebagai penyangga ekonomi masyarakat tersebut akan semakin maju dan kuat,”beber Sanusi.

Sanusi juga meminta agar setiap koperasi memiliki brand image sendiri, agar lebih fokus mengembangkan usaha yang digeluti. Ia mencontohkan seperti KOP SAE Pujon yang fokus di produksi susu sapi, koperasi Setia Budi dan contoh-contoh usaha koperasi lainnya dan bukan seperti Koperasi serba usaha yang selama ini ada.

“Masak Koperasi Susu masih harus ngurusi usaha bordir dan lainnya, kan nanti bordirannya bau susu,”timpal Sanusi.

Hasil produksinya tukas Sanusi bisa dibeli oleh anggota koperasi yang ada.

Terakhir, Sanusi mengutip pernyataan Presiden Jokowi yang meminta agar pelaku usaha dan masyarakat untuk berbelanja produk dalam negeri. Skala nasional pemerintah sudah menetapkan belanja lokal minimal harus mencapai sekitar 40 persen.
Dari sinilah , jika brand koperasi tersebut hasilnya bagus maka keberadaan Koperasi akan mampu bersaing dengan pelaku usaha lainnya. ( Sigit )

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button