BengkuluBENGKULUBengkulu Utara

Anggaran 8 % Penanganan Covid-19 Desa Alun Dua BU, Diduga Ditilep Kades

Pjs Kepala Desa Alun Dua, Dirin dalam hal ini menyampaikan kepada awak media bahwa persoalan anggaran 8% tersebut ia jalankan.

Bengkulu,mitratoday.com-Meningkatnya penyebaran covid-19 di Indonesia tentu banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam menyampaikan kebijakan guna menekan covid-19.

Kantor Desa Alun Dua Kecamatan Tanjung Agung Palik Kabupaten Bengkulu Utara

Salah satunya kebijakan melalui penggunaan anggaran desa sebesar 8% dalam penanganan covid-19. Namun, hal itu juga tentunya tidak lepas dari pengawasan dari berbagai pihak, baik dari aparat penegak hukum maupun lembaga.

Seperti halnya yang ditemui di Desa Alun Dua Kecamatan Tanjung Agung Palik Kabupaten Bengkulu Utara, bahwa dalam penggunaan anggaran 8% tersebut terdapat beberapa dugaan-dugaan di Lapangan.

Gedung Puskesmas Pembantu Desa Alun Dua Kecamatan Tanjung Agung Palik

Pjs Kepala Desa Alun Dua, Dirin dalam hal ini menyampaikan kepada awak media bahwa persoalan anggaran 8% tersebut ia jalankan. Namun nyatanya di Lapangan ada beberapa hal ditemui dugaan tidak ada bahkan diduga tidak dilaksanakan, seperti pembagian masker, vitamin C, dan tempat isolasi.

Dirin mengakui bahwa tenda isolasi memang tidak disediakan, melainkan menggunakan gedung puskesmas pembantu Desa Alun Dua yang nampaknya tidak layak pakai tersebut.

“Sewa rumah karantina atau tenda isolasi memang tidak ada atau tidak kami sediakan, tapi kami menggunakan gedung puskesmas pembantu desa Alun Dua. Kalau mau sewa, dimana kita sewa. Kami tidak menyewa karena puskesmas kami nganggur, dan desa juga tidak menginduk disitu, tapi nginduk di Tanjung Agung Palik,”kata Dirin, Senin (12/07/2021).

Tampak kondisi Gedung Puskesmas Pembantu Desa Alun Dua Kecamatan Tanjung Agung Palik

Ditanya soal anggaran sewa rumah karantina (ruang isolasi) dikemanakan, Kades mengatakan bahwa anhgaran itu digunakan untuk makan minum dan dialihkan ke kegiatan SDGs.

“Kadang-kadang makan minum, sudah itu kemarin anggarannya kita gunakan untuk pelaksanaan data SDGs. Itu saja menghabiskan anggaran lima ratusan untuk foto copy, pelatihannya, sudah itu beli handphone juga,”tandas Dirin.

Kemudian ia menjelaskan jikalau dalam anggaran 8% tersebut ada anggaran tidak terduga sebesar Rp 12 Juta sekian.”Ada anggaran Rp 12 juta sekian dalam anggaran 8% tersebut, yang nantinya digunakan apabila ada yang terpapar covid-19.”Jelasnya.

Selain itu, Dirin juga mengakui bahwa vitamin C juga belum dibagikan ke masyarakat,”Vitamin C ini juga belum ada kami sediakan.”Ujar Dirin.

Bahkan Kepala Desa menyampaikan bahwa se-Kecamatan Tanjung Agung Palik hampir setiap Desa tidak memiliki tempat isolasi.

“Betul itu, tidak ada. Bukan desa kita saja, paling-paling puskesmas. Kalau itu memang tidak ada, bukan desa saya saja. Mungkin se-Kecamatan Tanjung Agung Palik ini belum ada itu, kalau ada Tanjung Agung Palik.”Pungkas Dirin.

Selanjutnya ia mengklaim bahwa masker sudah dibagikan kepada masyarakat.”Kalau masker sudah kita bagikan tiga tahap,”tuturnya.

Menyikapi hal itu, pihak media mencoba konfirmasi kepada beberapa masyarakat Desa Alun Dua. Namun, ada masyarakat mengakui bahwa pihak Pemerintah Desa Alun Dua hingga saat ini belum ada membagikan masker, handsanitizer, apalagi Vitamin C.

“Kami selaku warga belum pernah menerima masker, handsanitizer, bahkan vitamin C,” beber salah satu warga yang tidak ingin disebut namanya.

Untuk diketahui, berdasarkan pantauan media ini, tampak dikantor Desa Alun Dua diduga tidak disediakan tempat penampungan air pencuci tangan, diduga tidak disediakan tempat pencuci tangan, dan bahkan diduga kuat puskesmas pembantu Desa Alun Dua tidak digunakan.(Ar).

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button