DaerahHeadlineLampung

Anjau Silau, Metode Pembinaan Preventif di Lapas Gunung Sugih

Lampung Tengah,-Tingginya jumlah hunian didalam lapas (overcrowded) sangat rentan gesekan antar penghuni Lapas yang berdampak pada gangguan keamanan dan ketertiban.

Kondisi ini langsung disikapi oleh pejabat di Lapas Gunung Sugih untuk memimpin instansinya dengan metode memimpin dengan hati, mengutamakan pendekatan kekeluargaan dengan mengakomodir budaya lokal yang dikenal dengan Anjau Silau.

Hal ini disampaikan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas III Gununh Sugih, Syarpani saat meninjau Kamar Hunian pada malam hari. Rabu, 28/3. “Over crowded, perlu metode khusus untuk menanganinya.”, tutur Putra Way Kanan tersebut.

Syarpani menyampaikan bahwa dalam bahasa Lampung, anjau silau berarti saling datang berkunjung. Dalam pengertian umum, melalui anjau silau, petugas dan warga binaan saling berkunjung untuk menjalin komunikasi sebelum terjadi gangguan keamanan (konflik).

Sementara silau merupakan suatu kegiatan menengok dan memantau keadaan tertentu yang biasanya dilakukan berulang-ulang, sehingga dapat diartikan anjau silau merupakan kegiatan silaturahmi, berkunjung, sekaligus memantau keadaan.

“Saling silaturahmi, pendekatan kekeluargaan dan saling berbagi adalah metode yang tepat untuk mengetahui jika terdapat keluhan dalam pelayanaan. Saya sudah perintahkan seluruh pejabat struktural untuk menjemput bola ke blok hunian untuk menanyakan keluhan dan memastikan hak hak terpenuhi. Saya pikir ini bagus untuk diadopsi dalam kepemimpinan.”, tutup Pria yang baru saja meresmikan Play Land dan Ruang Laktasi dalam lapas ini.

Anjau silau awalnya digagas oleh Raja Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong, Edward Syah Pernong saat menjadi Kapolda Lampung.(Iswan)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button