Daerahjawa Timur

Binadesa Jadi Ajang Sambung Rasa Bupati Malang dengan Warga

MALANG, JAWA TIMUR – Komunikasi langsung dengan masyarakat kembali di lakukan Bupati Malang DR.H Rendra Kresna melalui program Binadesa Pemerintah Kabupaten Malang.

Kali ini Bupati dua periode ini memilih desa Duwet Krajan kecamatan Tumpang sebagai ajang silaturahmi dan dialog dengan warga rabu malam (7/2)
Ajang dialog yang berlangsung dalam suasana gayeng ini di isi berbagai hiburan dan pemaparan program pemerintah Kabupaten Malang yang di sampaikan langsung orang nomer satu di Kabupaten Malang ini.

Dalam paparannya , Bupati Malang Rendra Kresna menjelaskan pemerintah Kabupaten Malang sengaja menggelar acara Binadesa dengan tujuan menyambung tali silaturahmi antara masyarakat dengan jajaran Operator Perangkat Daerah (OPD).

“Sebagai Kepala Daerah tentunya saya ingin menjalin silaturahmi dengan masyarakat serta ingin mendengarkan aspirasi langsung dari masyarakat terkait segala kebutuhan, dan uneg-uneg dari masyarakat terhadap pembangunan di kabupaten Malang,”papar Rendra.

Ia menjelaskan saat ini pemerintah kabupaten Malang saat ini terus melakukan upaya-upaya untuk mampu merealisasikan pembangunan melalui tiga sasaran yakni pengentasan kemiskinan, peningkatan kepariwisataan dan lingkungan hidup melalui berbagai kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran.

“Salah satunya yakni peningkatan kepariwisataan, karena Kabupaten Malang yang memiliki letak strategis hingga di sebut Bersandar ke gunung menatap ke laut , memiliki berbagai sarana pariwisata yang harus di optimalkan hingga mampu memberikan peluang kepada masyarakat untuk berkreasi dan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat itu sendiri. Di situlah pengentasan kemiskinan mampu di implementasikan,” tutur Pria humoris ini.

Ia juga menilai keberhasilan pembangunan juga di dasarkan kepada sifat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Kabupaten Malang , sehingga tanpa gotong royong dan kebersamaan masyarakat untuk membangun daerahnya , mustahil pembangunan itu dapat terwujud.

Usai memberikan paparannya , Bupati kebanggaan masyarakat Kabupaten malang ini membuka sesi tanya jawab salah satunya yang di utarakan Masluhah (36). Ibu satu anak ini mengeluhkan budaya masyarakat yang masih sering membuang sampah di sungai hingga menyebabkan sungai tercemar.

Mendengar keluhan ini, Bupati Rendra mengutarakan Pengelolahan sampah sampah saat ini masih belum optimal, namun pemkab Malang terus berupaya memberikan upaya-upaya melalui sosialisasi dan pelatihan terhadap pemanfaatan sampah hingga mampu di jadikan sebagai sesuatu yang mendatangkan penghasilan.

Ia memberi contoh saat ini Pemkab Malang berhasil memberdayakan masyarakat di desa Mulyoagung kecamatan Dau yang mampu mengolah sampah menjadi sesuatu yang mengahasilkan.

“Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Mulyoagung mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 80 orang dengan penghasilan setara dengan Upah Minimum Kerja (UMK), ini salah satu contoh keberhasilan pembinaan Pemrintah Kabupaten Malang,” tandas Rendra.

Untuk itu ia meminta masyarakat untuk meniru melalui pembinaan dan pelatihan yang di lakukan Pemkab Malang terhadap pengelolahan sampah ini.

Usai melakukan temu warga, kegiatan temu warga kali ini di tutup dengan hiburan masyarakat.(GT)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button