BlitarDaerahHeadlinejawa Timur

Bupati Blitar Tinjau Kerusakan di DPRD Kab Blitar, Wabup Tidak Kelihatan

Blitar,mitratoday.com – Gejolak sosial yang terjadi akhir-akhir ini menjadi ujian bagi para pejabat publik, khususnya dalam menunjukkan empati kepada masyarakat. Saat rakyat tengah menghadapi kesulitan ekonomi, sebagian pejabat justru dinilai masih memamerkan gaya hidup glamor.

Hal ini tampak dari perbedaan sikap antara Bupati Blitar Drs. Rijanto dan Wakil Bupati Blitar Beky Herdihansah.

Pasca kerusuhan yang mengakibatkan gedung DPRD Kabupaten Blitar terbakar dan rusak parah, Bupati Rijanto langsung meninjau lokasi. Ia menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas kejadian tersebut, sekaligus menegaskan pentingnya membangkitkan kembali semangat bersama.

“Kita semua prihatin atas kerusuhan kemarin. Gedung DPRD memang rusak parah, tetapi yang lebih penting adalah semangat kita untuk bangkit dan melakukan revitalisasi kembali,” ujar Rijanto di lokasi, Senin (1/9/2025).

Bupati juga menegaskan, para pejabat dan ASN di lingkungan Pemkab Blitar harus hidup sederhana dan berhati-hati dalam bersikap di tengah situasi sosial yang rawan.

“ASN jangan tampil glamor di depan publik. Gunakan kendaraan dinas secara bijak, jangan dilepas plat merahnya, dan jangan minta pengawalan. Kita harus fokus bekerja melayani masyarakat,” tegas Rijanto.

Berbeda dengan sang bupati, Wakil Bupati Blitar Beky Herdihansah menuai kritik lantaran tidak hadir ketika gedung DPRD dirusak massa. Bahkan sehari sebelumnya, Beky terlihat menghadiri rapat paripurna dengan mengendarai mobil sport BMW bernilai miliaran rupiah.

Ironisnya, usai rapat mobil mewah tersebut sempat tersangkut di perempatan Kanigoro hingga membuat heboh warganet. Video kejadian itu viral di media sosial dan menimbulkan spekulasi publik.

“Apakah wabup sedang mabuk?” tulis seorang netizen di salah satu akun media sosial.

Ketiadaan Beky dalam penanganan pascakerusuhan pun dianggap masyarakat sebagai tanda kurangnya kepedulian. Sejumlah warga menilai perbedaan empati antara bupati dan wabup kini semakin terlihat jelas.

Masyarakat Blitar berharap para pejabat lebih peka terhadap kondisi sosial dan penderitaan rakyat. Bagi mereka, saat kantor DPRD hancur, fasilitas umum rusak, dan barang-barang dijarah, pejabat seharusnya hadir di tengah masyarakat.

“Ini waktunya para pejabat diuji. Rakyat bisa menilai siapa yang benar-benar peduli dan siapa yang hanya pamer kekayaan,” ujar seorang tokoh masyarakat Blitar yang enggan disebutkan namanya.

Ujian empati ini diyakini akan menjadi tolok ukur kepercayaan publik ke depan. “Rakyat akan mencintai pejabat yang sederhana dan mau turun langsung, bukan yang hanya muncul saat keadaan nyaman,” tambahnya.

(Novi)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button