DaerahHeadlineMalang

Bupati Malang Buka Rakerda MUI

Pewarta : Sigit

Malang,mitratoday.com – Bupati Malang HM Sanusi membuka secara resmi Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang di Kepanjen Jumat petang (17/12/2021).

Rakerda MUI tersebut dinilai Sanusi sangat tepat dilaksanakan di bulan Desember sehingga di bulan Januari 2022 mendatang sudah tahu akan program kerja yang bakal dilakukan.

Menurutnya sebuah Rakerda secara manajemen adalah untuk menyusun rencana kerja, skala prioritas, dan tujuan serta paling penting adalah kebutuhan biaya.

“Ini harus diperhatikan, jangan ” Iso Nggawe Perencanaan Tapi Gak Iso Nglakoni” jadi harus dimatangkan semuanya agar di tahun mendatang semua yang dihasilkan dari Rakerda tersebut terlaksana dengan baik,” tandas Sanusi.

Jika sudah terlaksana, lanjut Sanusi barulah ada proses evaluasi kerja termasuk penggunaan anggaran, meskipun MUI mendapat anggaran Hibah dari Pemerintah namun tetap harus ada pertanggung jawabannya. Sepeserpun uang tersebut digunakan akan tetap dimintai pertanggungan jawab karena sudah dimonitor oleh BPK maupun KPK.

“Maka ini bisa dilakukan MUI untuk mensosialisasikan ke masyarakat untuk berlaku jujur. Karena MUI adalah sebuah lembaga keagamaan, Kemasyarakatan dan Kenegaraan.” Tandasnya.

Sementara Sekretaris Umum MUI Kabupaten Malang Muhajir kepada Mitratoday.com menjelaskan pada Rakerda yang kedua di tahun 2021 ini, lewat Tema Meneguhkan peran MUI menjaga Keutuhan NKRI tersebut, MUI bakal membahas seputar Pencegahan Paham Radikalisme dan Liberalisme di Kabupaten Malang.

Hal ini kata Muhajir perlu dijadikan bahan pembahasan lantaran potensi Radikalisme di Indonesia dinilai cukup besar. Meski secara data tidak mengetahui, namun kata Muhajir sesuai dengan tema yang diangkat maka sudah menjadi kewajiban bagi MUI Kabupaten Malang untuk ikut mencegah.

“Caranya dengan sosialisasi lewat para ulama kepada masyarakat. Kita ada umat maka kewajiban kita untuk menyelamatkan umat dari paham radikalisme tersebut,” kata Muhajir.

Dari pembahasan tersebut nantinya, lanjut Muhajir, para pengurus MUI Kabupaten maupun tingkat Kecamatan akan mengetahui gambaran tentang radikal dan liberalisme sehingga bisa disampaikan ke masyarakat.

Muhajir menilai, saat ini masih ada dikalangan umat Islam yang masih ke kanan atau kekiri. Makanya lewat program Washatiyah, umat akan dibawa ketengah untuk menjadi sosok muslim yang anti radikal dan Liberalisme.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button