Bupati Malang Targetkan Luas Tanam 90 Ribu Hektar Tercapai
MALANG, JAWA TIMUR – Luas Wilayah Kabupaten Malang di dominasi lahan pertanian seluas 45 ribu hektare. Hal ini memacu Pemerintah Kabupaten Malang untuk terus menggelorakan semangat petani dalam meningkatkan produktivitas pangan.
Alhasil, setiap tahunnya Kabupaten Malang mengalami surplus pangan. Tercatat, surplus beras di Kabupaten Malang 2017 lalu sebesar 85 ribu ton. Untuk tahun ini, Pemkab Malang optimis menargetkan surplus beras hingga mencapai 90 ribu ton.
Bupati Malang, Dr H Rendra Kresna yang di kenal sangat cinta terhadap dunia pertanian ini mengatakan, pemerintah Kabupaten Malang getol meningkatkan lahan pertanaman di Kabupaten Malang untuk menjaga ketahanan pangan di Jawa Timur.
“Kabupaten Malang sekarang ini memiliki luas pertanaman 45 ribu hektare untuk lahan sawah teknis. Dan tahun ini Kementerian Pertanian RI memberi target kepada Pemerintah Kabupaten Malang untuk menambah luas pertanaman menjadi 90 ribu hektare. Ini hal yang sangat membanggakan sekaligus tugas berat bagi Pemerintah Kabupaten Malang,” kata Rendra di beberapa kesempatan kepada Mitratoday.com.
Hal ini, sambung orang nomer satu di Kabupaten Malang ini menandakan bahwa pertanian di Kabupaten Malang menunjukan peningkatan signifikan hingga menjadi salah satu lumbung pangan di Jawa Timur.
“Makanya pantas jika Kementerian Pertanian menargetkan adanya penambahan luas lahan pertanian,tak tanggung-tanggung dua kali lipat,”beber bupati kebangaan masyarakat Kabupaten Malang ini.
Dari target luas pertanaman tersebut, menurut Rendra Kresna di awal tahun 2018 ini Pemerintah kabupaten Malang sudah mencapai 74 ribu hektare luas pertanaman.
Karena pihaknya mengaku tidak akan berhenti mendorong petani bahwa target 90 ribu hektare tahun ini bisa terealisasi.
Pak Rendra, sapaan akrab pria kelahiran Pamekasan ini menyampaikan bila terget itu tercapai maka surplus pangan di Kabupaten Malang akan semakin meningkat dan bisa menjadi penyokong utama ketahanan pangan nasional.
Selain itu, ketua DPD Nasdem Jawa Timur ini menggandeng semua elemen di antaranya Gapoktan, TNI dan Polri untuk bersinergi menjaga produktifitas pangan di Kabupaten Malang.
“Kami mohon bantuan sinergi bersama dengan gapoktan, TNI dan Polri dalam menjaga produktivitas pangan,” paparnya.
Disinggung terkait bagaimana cara mempertahankan harga pangan, dia menyatakan bulog punya perananan besar.
“Bulog jangan sampai menurunkan harga pangan ketika petani sedang panen raya seperti sekarang ini. Karena petani adalah pahlawan kedaulatan pangan,” tegasnya.(GT)