DaerahHeadlineMalang

Covid Tembus 478 Kasus, Besok Forkopimda Lakukan  Kunjungan Beberapa Wilayah Kabupaten Malang

Malang,mitratoday.com – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Malang dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke wilayah dengan tingkat sebaran kasus Covid terbanyak.

Wilayah-wilayah tersebut diantaranya Kecamatan Lawang, Singosari, Pakis dan Dau. Kunjungan dilakukan untuk melihat langsung penanganan kasus Covid.” Kata Bupati Malang, HM Sanusi.

Tidak hanya berkunjung, nantinya Pemerintah dengan Forkopimda bakal membagikan bantuan paket sembako kepada warga terdampak dan membagikan masker kepada masyarakat.

“Kita siapkan 500 paket sembako dan setiap kecamatan akan di berikan 3 ribu masker,” ujar Sanusi senin (7/2/2022).

Sanusi menjelaskan, saat ini kasus sebaran Covid di Kabupaten Malang tembus diangka 478 kasus. Kendati demikian, Sanusi mengungkapkan jika  kasusnya hanya terpapar Covid -19 dan bukan kasus Omicron.

Meski tinggi, namun Sanusi tetap meminta kepada masyarakat Kabupaten Malang untuk tidak gaduh atau panik dengan kondisi tersebut.

“Kita tangani bersama, yang gejalanya agak berat kita tangani di Rumah Sakit. Sementara yang gejala ringan dilakukan isolasi mandiri atau isolasi terpadu. Termasuk Bed Okupansi Rate di Rumah Sakit sudah kita siapkan. Prinsipnya Pemerintah terus berupaya melakukan langkah antispasi agar kasus sebaran ini tidak berkembang,” beber Sanusi.

Masyarakat juga diminta untuk tetap mematuhi Protokol Kesehatan, terutama jaga jarak dan bermasker.

“Tidak hanya soal penanganan medis saja, Pemkab Malang sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 13 miliar dari BTT pemerintah untuk penanganan Covid,” tandasnya.

Lantas apakah Pemerintah akan melakukan pembatasan mobilisasi masyarakat di perbatasan, Sanusi memastikan jika pembatasan tersebut tidak akan diberlakukan. Yang dilakukan hanya PPKM lokal di wilayah yang terjadi kasus sebaran.

“Kalau penyekatan di perbatasan tidak kita lakukan, hanya saja karena kita berada di level 2 PPKM ya aturan yang tertera kita terapkan, salah satunya adalah pembatasan jumlah pengunjung wisata 50 persen,” pungkas Sanusi.

Pewarta : Sigit

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button