Damkar Kabupaten Malang Bakal Bangun Pos Dan Berikan Pendidikan Anggota

Penulis : Sigit
Malang,Mitratoday.com-Kabupaten Malang yang memiliki luas wilayah 3.535 km menjadi kendala tersendiri bagi unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Malang untuk merespon cepat pengaduan masyarakat saat terjadi bencana kebakaran.
Hal itu pula yang menjadi salah satu alasan Damkar Kabupaten Malang berencana membangun pos dibeberapa wilayah di Kabupaten Malang.
Kepala Satpol PP Kabupaten Malang M.Nazarudin menjelaskan sesuai Standar Operasional (SOP) tertera bahwa untuk jarak tempuh sepanjang 7,5 km dibutuhkan waktu maksimal sekitar 15 menit.
“Ya, jika ngomong masalah ideal atau tidak, jelas tidak ideal, Kabupaten Malang kan luas , makanya terkadang sering mengalami keterlambatan bagi Damkar untuk mencapai lokasi bencana kebakaran,”ujar Nazaruddin jumat (6/3/2020).
Ia mencontohkan seperti di Ngantang, Kasembon yang lokasinya sangat jauh dari kedua pos Damkar saat ini, saat ada kejadian kebakaran respon nya pasti telat. Makanya kita mengucapkan terima kasih ke Damkar Kota Batu dan Kediri yang telah membantu merespon laporan cepat masyarakat di wilayah tersebut, kan ini juga bentuk dari kesepakatan nasional terhadap penanganan kebakaran,”beber Nazaruddin
Untuk merespon cepat laporan Masyarakat lanjut mantan staf ahli bupati ini, pihaknya berencana bakal membangun pos baru di beberapa titik salah satunya di wilayah Pujon, Pakis dan dibeberapa titik di kabupaten Malang.
Dijelaskan Pos di Pakis nantinya bisa mencover wilayah Jabung hingga ke Wajak, sedangkan Pujon bisa menjangkau wilayah barat hingga ke Kasembon.
Ia juga mengungkapkan idealnya jumlah mobil Damkar yang ada sekitar 7 unit. Meski demikian dengan keterbatasan armada truck Damkar ia memastikan akan maksimal merespon laporan masyrakat jika terjadi kebakaran.
“Kita tetap bergerak ditengah keterbatasan anggaran,”tandas Nazaruddin
Saat ini lanjut Mantan Kadis Kominfo Kabupaten Malang ini, sesuai amanat Mendagri pada HUT Damkar di Yogyakarta beberapa waktu lalu, Damkar dituntut tidak hanya menangani masalah kebakaran saja, tapi juga melakukan penanganan lainnya seperti laporan warga soal adanya ular yang masuk ke rumah warga, maupun penanganan lebah.
Ya namanya laporan kita tetap bergerak seperti di rumah salah satu warga di Pakisaji saat ada sarang lebah, kita tangani meski dengan alat seadanya. Beda dengan Kota Malang yang punya alat lebih lengkap, Alhamdulillah teratasi.
Nazarudin menyebut untuk mengatasi semua bentuk lapiran tersebut setidaknya pihaknya membutuhkan pendidikan bagi anggota Damkar. Selama ini pendidikan Damkar hanya untuk anggota yang berstatus PNS, sedangkan tenaga kontrak belum mendapatkan pendidikan yang lebih spesifik.
Ia berharap usulan tersebut segera direalisasi, agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat semakin baik. “Minimal di PAK sudah direalisasi,”tutup Nazaruddin