AdvertorialBlitarDaerah

DBHCHT Kota Blitar Bantu RSUD Mardi Waluyo Di Masa Pandemi

Pewarta : Novian

Kota Blitar,mitratoday.com-Di masa-masa krisis pandemi Covid-19,  Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) membantu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo Kota Blitar Guna pembelian alat rontgen atau X-ray untuk memeriksa kondisi paru-paru pasien suspect yang jumlahnya banyak pada puncak ledakan gelombang pada bulan Juli 2021.

Diungkapkan Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang Medis RSUD Mardi Waluyo, dr Herya Putra Dharma, bahwa rumah sakit telah memiliki 2 alat baru x-ray menggunakan DBHCHT. Yaitu sebuah X-ray ceiling harganya Rp 1,455 miliar dan sebuah X-ray mobile harganya Rp 496 juta.

X-ray ceiling itu permanen ditempatkan di radiologi. Kalau x-ray mobile itu bisa dipindah-pindahkan dengan mudah. Yang mobile ini kemarin kita manfaatkan untuk pasien suspect di IGD dan ruang isolasi, dan ini sangat membantu pasien yang sakit parah ada yang harus pakai ventilator yang tidak memungkinkan dipindah-pindah dari tempat tidur,” ungkap dr Herya saat ditemui di kantornya, Senin (15/11/2021).

Dr Herya mengatakan, banyak peralatan medis di RSUD Mardi Waluyo yang membutuhkan peremajaan. Pasalnya peralatan yang sudah lama kualitasnya pun menurun, dalam alat X-ray ini pun dilakukan sebuah uji kesesuaian. Untuk melihat keakuratan alat x-ray, kestabilan dan keamanan untuk pasien dari radiasi yang ditimbulkannya.

Sedang sebelum memiliki alat baru dari bantuan DBHCHT ini, RSUD Mardi Waluyo memiliki 2 alat mobile X-ray. Hanya salah satunya tidak lolos uji kesesuaian, sehingga dirasa kurang untuk melayani pasien Covid-19 yang jumlahnya banyak.

“Sedang pasien Covid-19 harus kita evaluasi kondisi paru-parunya tiap 2 hari sekali. Sehingga alat yang baru kita beli menggunakan DBHCHT ini bisa langsung bermanfaat,” ujar dokter ramah ini.

Lanjut Herya, RSUD Mardi Waluyo sebagai rumah sakit pendidikan kelas B dengan luas 5 hektar lebih ini, berusaha dalam pemenuhan peralatan penunjang kesehatan. Keberadaan DBHCHT ini menjadikan angin segar dalam pemenuhan peralatan khususnya peralatan yang berkaitan dengan penyakit paru-paru untuk kompensasi dampak asap rokok. Melihat DBHCHT ini sendiri didapatkan dari pita cukai yang melekat di setiap pembelian rokok.

Terkait X-ray, kedepan rumah sakit pelat merah ini akan mengadakan perekaman digital untuk dipasangkan di alat X-ray saat ini. Guna portabilitas atau keleluasaan penggunaan, di mana saat ini sistem perekaman memakai alat perekaman konvensional memakai film yang berat, dan filmnya hanya digunakan sekali pakai. Nantinya perekaman cukup memakai 1 hardisk yang lebih ringan dan bisa digunakan berkali-kali.

“Jadi pengadaan x-ray ini tidak pas Covid-19, tapi memang kita sudah direncanakan sebelumnya untuk peningkatan pelayanan di bidang paru-paru. Semoga ke depan kita tetap mendapat anggaran DBHCHT untuk peremajaan alat-alat kita yang sudah tua,” harapnya.(Adv).

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button