BlitarBudayaDaerahHeadlineSejarah

Di Desa Ngaglik Blitar di Temukan Permukiman Kuno Peninggalan Kerajaan Majapahit

Blitar,mitratoday.com – Tim Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur menemukan sebuah Permukiman Kuno yang Diduga merupakan peninggalan Abad ke 14.

Permukiman Kuno tersebut ditemukan tidak jauh dari sungai Brantas, yaitu di Desa Ngaglik Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar.

Dalam penemuan tersebut juga di temukan, sejumlah benda di lokasi permukiman kuno yang diduga merupakan peninggalan kerajaan Majapahit itu, diantaranya struktur batu bata kuno, uang koin kuno, serta sumur kuno.

Atas penemuan tersebut, BPCB Jatim kemudian melakukan ekskavasi di lokasi tersebut, dalam tahap awal ini, tim Arkeolog melakukan ekskavasi seluas 12 meter persegi di lokasi Permukiman Kuno tersebut.

“Penemuan permukaan kuno ini berawal dari peninjauan kita beberapa waktu lalu yang melihat struktur batu bata merah kuno, dari situlah kita melakukan ekskavasi dan menemukan benda-benda ini. Hasilnya, tim BPCB Jatim menemukan sejumlah satuan pemukiman yang jumlah rumahnya lebih dari satu, meski begitu permukiman kuno yang ditemukan kali ini kondisinya tinggal bagian dasar lantai rumah serta fondasi rumah,” ujar Ketua tim Ekskavasi BPCB Jatim, Jumat (11/11/2022).

Menurutnya, hal itu dirasa wajar oleh tim Arkeolog, karena kebanyakan bangunan rumah pada abad ke 14 hanya menggunakan batu bata merah untuk struktur lantai serta fondasi.

“Karena ekskavasi hanya dilakukan 5 hari maka proses ekskavasi dibatasi 12 kali 12 meter dan kita temukan satuan Permukiman yang luasnya masih terus.” jelas Nugroho.

Tim Arkeolog sampaikan, karekteristik rumah kuno abad ke 14 adalah struktur fondasi bangunan yang berlapis, yakni menggunakan batu bata merah serta batu sungai yang ditata sedemikian rupa. Sementara untuk tinggi bangunan tembok rumah hanya setinggi 1 meter.

Hal itu nampaknya menyesuaikan dengan lokasi permukiman kuno yang berada tepat di pinggir sungai Brantas, dimana kontur tanah di lokasi tersebut labil,” ungkapnya.

Sementara itu ruangan pada rumah kuno pada abad ke 14 juga terkesan unik karena luasnya yang cukup sempit. Menurut tim Arkeolog rata-rata luas ruangan rumah pada abad ke 14 adalah 1,5 meter hingga 2 meter saja.

“Karakteristik rumah kuno ini, adalah fondasi rumahnya yang berlapis serta bangunan bata yang hanya setinggi 1 meter,” tutur Nugroho.

Tidak hanya peninggalan bangunan, tim Arkeolog juga menemukan sisa-sisa peradaban pada masa kerajaan Majapahit yakni berupa uang kuno serta serpihan gerabah. Diperkirakan masyarakat pada masa Majapahit lalu sengaja memilih lokasi tersebut sebagai permukiman karena letaknya yang berdekatan jalur perekonomian pada waktu itu yakni sungai Brantas.

Pewarta : Novi

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button