Bengkulu SelatanDaerah

Di Upah Rp.100.000 Per Buah Bronjong, Warga Desa Ganda Suli Sangat Mengeluh

Kaur,Mitratoday.com-Sebagian warga yang memasang bronjong atau Das penahan air yang terletak di area persawahan warga, Desa Ganda Suli, Kecamatan Luas, Kabupaten Kaur, mengeluhkan minimnya upah yang di berikan Kepala Desa kepada mereka.

Mereka mengeluhkan minimnya upah tersebut dengan mengadu kepada media meminta di publikasikan karena bagi mereka upah tersebut tidaklah sesuai dengan beratnya pengerjaan.

Pemasangan bronjong tersebut bersumber dana dari anggaran Dana Desa.

Upah yang di berikan Kepala Desa yakni 100.000 per beronjong sebanyak 107 buah bronjong, dan 73 buah di upah sebesar Rp.120.000 sebab 73 buah bronjong tersebut di tanam di tanah yakni tambahan 20.000 untuk penggalian tanah guna menimbun bronjong dasar.

Per buah bronjong yang isi batu nya terhitung sebanyak 1 kubik. menurut warga untuk harga upah angkut batu saja perkubiknya Rp.148.000 jika dibandingkan dengan pemasangan bronjong mulai dari mengangkat bronjong yang letaknya sekitar 1 kilo dari lokasi pemasangan hingga memasang dan mengisinya hanya di beri upah sebesar Rp.100.000. dengan total bronjong sebanyak 180 buah. Warga ragu dengan hal ini alias curiga dengan indikasi (tidak sesuai RUP).

Mereka meminta Kepala Desa menerangkan kepada media mengapa upah tersebut sangat minim, tujuannya agar tidak terjadi kesalah pahaman atau kesimpang siuran informasi sehingga tidak menimbulkan keributan antar sesama.

Meski mengeluh warga tetap mengerjakan pemasangan bronjong, alasan mereka ialah tidak ada sumber uang yang lain kecuali mengerjakan proyek tersebut sementara kebutuhan setiap hari haruslah terpenuhi bahkan mereka mengatakan dari pada mati hari ini lebih baik mati hari esok. Perbandingan susahnya ekonomi di tempat ini.

“Kalau mau di hitung dari tenaga dan harga yang biasanya kita kerjakan ini sangatlah minim sekali sangat tidak setimpal, tapi mau bagaimana lagi, kita tidak ada lokak lain kecuali mengerjakan ini sementara kebutuhan untuk beli beras mengandalkan dari pekerjaan inilah,” ungkap salah seorang pekerja yang enggan di sebutkan namanya.

Setelah menghimpun banyak data dari masyarakat tim memperoleh jawaban yang sama.

Di lain waktu tim menemui Kepala Desa Ganda Suli, Sofyan Sori. Dalam hal ini Sofyan Sori mengatakan bahwa upah tersebut sudah sesuai dengan RUP yang tertulis namun tidak menjelaskan atau memperlihatkan RUP tersebut kepada tim untuk kegunaan Publikasi.

“Yah mau bagai mana lagi segitulah upahnya itu sudah sesuai dengan RUP yang ada, dan masalah inikan mereka (pekerja) sudah setuju dengan upah tersebut.” Ujar Sofyan, kepada tim. Jum’at (15/10/2019).

Sofyan menambahkan masalah masyarakat kekurangan itu juga sama halnya dengan yang lainya.

“Begini,kalau masalah kekurangan semua orang kan kurang semua tapi ya bagaimana lagi kami juga mau, pajak mau di bayari dari mana lagi kami nyari untuk pembayaran pajaknya, terus gaji kami dari mana,” tambahnya.

Ditanya tentang harga batu perkubiknya, Sofyan mengatakan “yak au kita ini mau hidup juga kan, karena dikit bagiku kita terlalu jujur, yak mati pula kita, karena anak buah ndak juga aku mikirkan pajaknya juga dan ini kami mau smua,” Ucapnya, Artinya kalimat ini menyimpan ketidak sesuaian dengan apa yang di tuntutkan.

Untuk di ketahui material yang di gunakan untuk mengisi Bronjong di ambil sendiri di dekat lokasi pemasangan, tanpa di beli alias gratis. Dan masyarakat menginginkan upah tersebut di naikan sebesar Rp.150.000 per bronjong yang menurut mereka meski belum setimpal tapi setidaknya mencukupi.

(Toni)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button