Dinas Pendidikan Beltim Beri Beasiswa kepada 17 Mahasiswa
Beltim, mitratoday.com – Sebanyak 17 orang mahasiswa Kabupaten Belitung Timur (Beltim) akan menerima beasiswa non permanen. 12 orang diantaranya akan menerima Rp 15 juta dan 5 orang lainnya Rp 12,5 juta.
Perbedaan jumlah besaran beasiswa berdasarkan lokasi tempat kuliah. Jika berada di dalam Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung akan menerima Rp 12,5 juta, sedangkan mahasiswa yang kuliah di luar Provinsi akan memperoleh Rp 15 juta.
Beasiswa tersebut akan segera disalurkan akhir Nopember 2017 ini. Uang akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing mahasiswa.
“Kalau tanggal pasti pencairan belum tau, tapi kita upayakan bulan ini sudah cair,” kata Ketua Verifikasi Penerima Beasiswa Non-Permanen, Asmaryatin kepada Diskominfo Beltim di Dinas Pendidikan (Dindik), Senin (6/11).
Sekretaris Dindik menyatakan, total pendaftar yang mengajukan beasiswa mencapai 31 orang. Namun, karena beberapa persyaratan tidak terpenuhi dan yang sesuai dengan persyaratan hanya 17 orang.
“Ada yang tidak dapat diproses karna IPK-nya di bawah 3, namun juga banyak yang gugur karena sudah menerima beasiswa dari Instansi lain atau kampusnya. Dak boleh double, makanya kita minta mereka pilih salah satu,” ungkapnya.
Mantan Camat Dendang itu menjamin jika penerima beasiswa adalah benar-benar orang yang tidak mampu. Tim verikasi beasiswa bahkan sudah melakukan survey ke setiap rumah bakal penerima beasiswa.
“Semua rumah sudah kita datangi. Penerima bukan orang kaya atau orang mampu. Bahkan ada yang sempat cuti kuliah semester ini karena belum mampu bayar SPP,” terang Yatin.
Salah seorang calon penerima beasiswa, Umma Ulfa (20) mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan beasiswa dari Pemkab Beltim. Warga Desa Lalang Kecamatan Manggar itu mengungkapkan saat ini yang mencari nafkah hanya ibunya begitu juga biaya kuliah sehari-hari, Suhra harus berjualan minuman ringan dari toko kecil di rumahnya.
“Kita sangat terbantu dengan adanya program ini sangat bermanfaat, banyak generasi muda kita yang tidak bisa kuliah karena keterbatasan biaya,” ucap Ulfa.
Mahasiswi jurusan Fisika Universitas Diponogoro Semarang itu membeberkan jika Ia pernah mengajukan biaya penurunan kuliah dari Rp 3,5 juta menjadi Rp 500 ribu per semester. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan ekonomi orang tuanya.
“Pas mama la singgel parent, aku ngajukan minta pengurangan biaya SPP, Alhamdulillah dikabulkan kampus. Takutnya kalau yang lama dak mampu melanjutkan,” ujar pemilik IPK 3,46 tersebut.
Meski saat ini Ulfa sudah berada di semester 7 dan segera akan mengurus skripsi, namun dengan adanya bantuan beasiswa akan dapat menunjang pelatihan profesi seusai lulus. Ia pun berharap tahun depan Pemkab Beltim akan memberi beasiswa lagi.
“Duitnya untuk skripsi sama untuk bayar pelatihan profesi. Skripsi sih dak terlalu gede, cuman butuh benar untuk pelatihan profesi karena harus bayar masuknya Rp 18 juta,” jelas Ulfa
Hal sama juga diungkapkan calon penerima beasiswa lainnya, Yayi Bely Anggraini (19). Sejak ayahnya meninggal beberapa lalu, kehidupan ekonomi keluarganya agak menurun. Warga Desa Lenggang Kecamatan Gantung itu pun sempat cuti karena tidak sanggup membayar kuliah.
“Sekarang sedang cuti, nunggu dapat beasiswa baru nyambung lagi. Mama hanya ibu rumah tangga yang ngarap dari duit kontrakan,” kata Yiyi.
Untuk menambah biaya kuliahnya dan hidup sehari-hari, Mahasiswi Akutansi Universitas Muhammadiyah Surakarta itu pun kerja sambilan dengan memberikan les private.
“Kita mengucapkan terima kasih kepada Pak Bupati dan orang-orang dari Dinas Pendidikan dan Desa yang sudah mau membantu. Mudah-mudahan akan banyak lagi orang yang akan terbantu dengan adanya program ini,” harapnya.
Tahun Depan Lebih Banyak Lagi
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Beasiwa Non Permanen, Andi Irawan menyatakan tahun 2018 mendatang Dindik Beltim akan menambah kuota penerima beasiswa non permanen. Jika tahun ini hanya diperuntukkan bagi 17 orang, maka tahun depan Dindik menyiapkan beasiswa bagi 35 orang.
“Kita tambah soalnya banyak peminat, manfaatnya lebih baik dari beasiswa permanen, Kebetulan beasiswa permanen juga banyak yang sudah mau selesai,” kata Andi, Senin (6/11).
Kepala Seksi Kurikulum Dindik itu mengungkapkan periode pertama beasiswa banyak mahasiswa Beltim yang belum mengetahui adanya program beasiswa. Oleh sebab itu, Dindik pun mengalokasi lebih banyak pada periode kedua ini.
“Informasinya banyak dak sampai ke telinga mereka atau orang tuanya. Ada yang mau berhenti kuliah karena dak punya uang lagi. Mereka dak tau kalau ada program ini, pas daftar dak bisa lagi karena sudah mau dibuat SK-nya. Makanya kita sarankan tahun depan,” ungkap Andi.
Untuk syarat pengajuan beasiswa, Andi menyebut jika syarat tidak berubah. Malah, Ia menjanjikan pencairan akan dapat dilakukan pada Maret 2018.
“Makanya untuk yang berminat bisa disiapkan syarat-syaratnya dari sekarang. Awal tahun nanti sudah bisa kita verifikasi, biar cepat keluarnya,” pungkasnya. (Gustiar/hms)