DaerahHeadlineJawa TengahpendidikanTegal

Disdikbud Kota Tegal Gelar Workshop Kurikulum PAUD dan Kesetaraan 2025

Tegal,mitratoday.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tegal menggelar Workshop Kurikulum PAUD dan Kesetaraan Tahun 2025 selama dua hari, Rabu-Kamis (23–24 Juli 2025), bertempat di Hotel Karlita, Jalan Brigjen Katamso No. 31 Kota Tegal.

Kegiatan ini diikuti oleh 220 peserta, terdiri dari 194 kepala satuan PAUD serta 26 kepala dan tutor dari SKB/PKBM se-Kota Tegal.
Mengusung tema “Melalui Pendekatan Deep Learning sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pembelajaran PAUD dan Pendidikan Non Formal”, workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi pendidik serta tenaga kependidikan dalam mengembangkan kurikulum berbasis pembelajaran mendalam (deep learning).

Kepala Bidang P2PNF Disdikbud Kota Tegal, Drs. Trismanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan pendekatan deep learning dalam proses pembelajaran, meningkatkan kompetensi pendidik dalam pengembangan kurikulum satuan pendidikan.

Kegiatan ini juga untuk memberikan pemahaman terhadap arah kebijakan kurikulum nasional terbaru dan mendorong satuan pendidikan menyusun kurikulum sesuai karakteristik dan kebutuhan lokal.

“Dengan pendekatan pembelajaran yang lebih mendalam, kita harap mutu pembelajaran PAUD dan pendidikan non formal bisa meningkat secara signifikan,” ujar Trismanto.

Adapun materi yang disampaikan dalam workshop ini meliputi, Implementasi Pendekatan Pembelajaran Mendalam oleh Zumrotul Khasanah, S.Psi., M.Pd (BBPMP Jawa Tengah), Pemanfaatan Rapor Pendidikan dalam Penyusunan Kurikulum oleh Yuniarti, S.Pd., M.Hum (BBPMP Jawa Tengah); Juga ada Review dan Penyusunan Kurikulum PAUD dan Kesetaraan oleh narasumber dari Kota Tegal, antara lain Tati Junaidah, S.Pd.AUD, Sri Margiyanti, M.Pd, Novi Maulidyati, M.Pd, dan Cipto Budi Utomo, S.Pd., M.Pd.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Tegal, M. Ismail Fahmi, S.IP., M.Si, mengapresiasi antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan ini. Ia berharap para peserta bisa mengaplikasikan pendekatan deep learning di masing-masing satuan pendidikan.

“Semoga ilmu yang diperoleh bisa langsung diterapkan dan dibagikan kepada guru-guru serta tenaga kependidikan lainnya. Karena saat ini, pembelajaran bukan lagi sekadar hafalan, tapi bagaimana siswa bisa berpikir mendalam dan kritis sejak dini,” ujar Ismail Fahmi.

(Hartadi)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button