BantenDaerah

Diskusi Bersama Masyarakat Jatiwaringin, Terkait Rencana Pembuangan Sampah Dari Tangsel

Penulis : Anwar ota

Tangerang,Mitratoday.com-Jebolnya TPA Cipeucang Serpong Tangerang Selatan pada tanggal 22 mei 2020 membuat kekhawatiran masyarakat kota Tangerang dan kabupaten Tangerang,tentunya dalam masa Revitalisasi /perbaikan TPA Cipeucang Tangerang Selatan menyisakan problem sampah buangan di 2 TPA penyanggah yakni Rawa kucing di Neglasari kota Tangerang serta TPS Jatiwaringin yang berada di kabupaten Tangerang tepatnya di desa Jatiwaringin kecamatan Mauk.

Oleh karena kekhawatiran dan bentuk kepedulian akan sampah buangan,maka hari minggu (14/06/2020) diadakan diskusi serta paparan oleh perwakilan masyarakat Jatiwaringin antisipasi sampah buangan dari Tangsel yang tentunya akan menambah volume sampah yang ada di TPA Jatiwaringin.

Kordinator serta penggagas dari diskusi itu adalah Nurdin Baceng menyuarakan pendapatnya,”berdasarkan info dari media masa serta pemberitaan baik berita online dan cetak, jebolnya sampah TPS Cipeucang Serpong Tangsel antisipasi bagi kami sebagai warga desa Jatiwaringin,seandainya terjadi kiriman sampah dari Kota Tangsel ke kabupaten Tangerang kami akan tolak,bisa dilihat dengan kasat mata sampah yang ada sekarang ini di TPA, Jatiwaringin sudah menggunung (over load) lalu kalau rumor ini benar dan kemudian kiriman sampah itu terjadi kami secara tegas akan menolak dan pejabat yang ada di kabupaten Tangerang bekerja keras serta jangan main mata dengan pemkot Tangsel karena ini sangat berbahaya khususnya bagi masyarakat desa Jatiwaringin dan Buaran Jati serta tiga desa penyanggah lainya yang terdampak seperti desa Gintung,Rajeg Mulya serta Tanjakan Mekar.Hal lain dengan berdirinya TPS Jatiwaringin pemdaTangerang sangat minim dalam hal kompensasi dan perhatian terhadap warga minimal 6 bulan sekali ada pemeriksaan lab dari dinas terkait dampak dari serapan air sumur yang beada di radius sekitar tempat pembuangan sampah intinya saya menolak kalau memang itu benar ada buangan sampah dari Tangerang Selatan “.ujar Nurdin Baceng

Hal senada Surdin yang hadir dalam diskusi tersebut mengamini dari pernyataan Nurdin Baceng,”dampak sampah yang ada sekarang ini di TPS Jatiwaringin sudah tidak manusiawi lagi padatnya pemukiman disekitar tempat pembuangan sampah serta asap yang mengepul hampir 24 jam menyisakan lara bagi masyarakat Jatiwaringin dan Buaran Jati,dan saya menghimbau harus ada perhatian dari pemkab Tangerang oleh karena masyarakat disekitar terdampak.”ujar Surdin Rawit.Adalah sangat Mahfum kalau masyarakat jatiwaringin dan sekitarnya menolak kiriman sampah dari Tangsel karena pengelolaan sampah yang ada sekarang saja semrawut dan jauh dari kesan ramah lingkungan.

Areal sampah yang ada di TPA Jatiwaringin sangat minim dari 12 Ha yang ada sekarang ini sangat sempit dan sudah over load karena 29 kecamatan yang ada di kabupaten Tangerang semuanya membuang sampah setiap harinya 800 kubik serta 30% yang tercecer menjadikan TPA Jatiwaringin selalu menimbulkan permasalahan setiap harinya.

Rohmat SHI,ketua LSM Gemma Banten dpc Kab Tangerang menambahkan”kami siap mendukung pergerakan Nurdin dan paseba Pantura untuk mensterilkan dan mendorong pihak terkait untuk membuat TPA Jatiwaringin ,Aman,nyaman,bersih dan tidak mengganggu atau membahayakan lingkungan sekitar,”tandas Rohmat.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button