AdvertorialBengkuluBENGKULU

DPK Provinsi Bengkulu Dorong Optimalisasi Perpustakaan Elektronik

Bengkulu,mitratoday.com – Agar tidak tertinggal dengan perkembangan zaman, semua sektor dituntut untuk menyesuaikan diri dari semua lini.

Guna menyessuaikan kondisi tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Bengkulu hingga saat ini terus mendorong keberadaan perpustakaan elektronik (e-Perpus).

Kepala Dinas Perpustakaan Daerah dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, H Meri Sasdi M.Pd katakan bahwa E-Perpus DPK Bengkulu dikenal dengan nama APO BUEK (Aplikasi Orang Bengkulu e-Perpus Provinsi Bengkulu) yang merupakan salah satu layanan perpustakaan berbasis elektronik.

“Aplikasi APO BUEK beberapa waktu lalu telah diikutsertakan dalam lomba inovasi daerah dan berhasil meraih penghargaan terbaik kedua dalam lomba inovasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu tahun 2022.” Beber Meri Sasdi.

Menurutnya, Aplikasi ini memberikan kemudahan bagi para pembaca dan pemustaka untuk mengakses buku ketika tidak dapat datang ke perpustakaan daerah.

“Aplikasi APO BUEK merupakan inovasi layanan yang luar biasa, karena aplikasi yang ada sudah memenuhi standarisasi inovasi yang bagus karena efisien, hemat, dan mudah digunakan bagi para pengguna.” Ujar Meri Sasdi, Rabu (30/11/2022).

“Aplikasi ini sangat efektif membantu masyarakat, mahasiswa, dan semuanya untuk mengakses pengetahuan dalam mencapai tujuannya masing-masing,” ungkap Meri Sasdi.

Selain itu, DPK Provinsi Bengkulu saat ini juga terus mendorong daerah kabupaten/kota untuk memaksimalkan program perpustakaan berbasis inklusi sosial.

“Program ini merupakan program nasional dan menjadi salah satu program gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA terkait transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dengan satu desa/kelurahan memiliki satu perpustakaan.” Tuturnya.

Lanjutnya, Program perpustakaan berbasis inklusi sosial hingga saat ini terus berjalan, berproses dan terus berprogres.

“Ini terus kita dorong sebagaimana yang diharapakan pak gubernur. Kemudian kita juga menghimbau agar daerah dapat membuat regulasi atau peraturan terkait optimalisasi perpustakaan. Sehingga seluruh desa dan kelurahan di Provinsi Bengkulu dapat memiliki perpustakaan berbasis inklusi sosial, yakni perpustakaan yang memberikan dampak atau memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensi daerah dan perpustakaan menjadi pusat dari kegiatan masyarakat.” Terang Meri Sasdi.

Terakhir Meri Sasdi sampaikan, pihaknya akan menyelesaikan regulasinya untuk dibentuk peraturan bupati/walikota hingga ke desa.

“Sehingga alokasi dana desa juga bisa mensupport keberadaan perpustakaan berbasis inklusi sosial, dan untuk perpustakaan yang sudah berbasis inklusi sosial kita terus tingkatkan dan kita juga akan terus dorong seluruh desa/kelurahan se-Provinsi Bengkulu memiliki perpustakaan desa/kelurahan yang berbasis inklusi sosial,” Tutup Meri Sasdi. (Adv)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button