Daerahjawa TimurMalangPolitik

DPP PDI Perjuangan Belum Tentukan Bacabup Dan Bacawabup Malang

Penulis : Sigit
Editor   : Redaksi

Malang,Mitratoday.com-Hingga saat ini DPP PDI Perjuangan belum menentukan Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) yang akan diusung pada kontestasi Pilkada di Kabupaten Malang.

Prediksi berbagai pihak yang memperkirakan rekom akan turun saat Rakernas dan HUT PDI Perjuangan ke 47 di Jakarta beberapa waktu lalu urung terjadi, karena pada Rakernas beberapa waktu lalu DPP PDI Perjuangan melalui Ketua Umum nya Megawati Soekarnoputri hanya memberikan pengarahan dan penekanan terhadap berbagai kebijakan kepada kader partai PDI Perjuangan saja.

Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto, SH.MH mengakui akan hal itu. Meski demikian ia akan mentaati segala keputusan yang akan dikeluarkan DPP PDI Perjuangan terhadap rekom Bacabup dan Bacawabup Malang nantinya.

“Ya kita harus bersabar menunggu rekomendasi DPP, DPC PDIP Kabupaten Malang sebenarnya sudah memiliki calon paten, yang berasal dari internal partai. Sekarang sedang dilakukan survei dulu, kita harus menunggu. DPC sendiri kan juga punya calon dari internal partai yaitu Sri Untari,”ungkap Didik kamis (16/1/2020).

Disinggung nasib Bacabup/Bacawsbup yang telah mendaftarkan diri melalui PDI Perjuangan, kata Didik pihaknya sangat menghargai, artinya kendaraan politik PDI Perjuangan dinilai sangat kuat untuk dijadikan gerbong pada Kontestasi Pilkada Kabupaten Malang.

Kita serahkan semua keputusan kepada DPP, kan ada 8 orang yang mendaftar, dan konsolidasi terus berjalan hingga anak ranting, sambil menunggu rekom dari DPP PDI Perjuangan,”tutur Didik Gatot Subroto.

Didik juga meminta seluruh kader partai dan simpatisan PDI Perjuangan untuk mentaati dan menghormati serta ikut mengawal siapapun yang nantinya mengantongi rekom dari DPP PDI Perjuangan.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button