BENGKULUBengkuluBengkulu UtaraDaerahHeadline

DPRD Provinsi Bengkulu, Roger Desak Lelang Proyek Pembangunan Jembatan Air Palik Dipercepat

Bengkulu,mitratoday.com – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Roger, secara tegas mendesak Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk segera menyelesaikan proses lelang paket pekerjaan pembangunan Jembatan Air Palik yang menghubungkan Desa Lubuk Jale – Lubuk Durian. Desakan ini disampaikannya pada Kamis, 25 Juli 2025, melalui pesan WhatsApp kepada awak media.

Menurut Roger, hingga akhir Juli ini belum ada tanda-tanda rampungnya proses lelang. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan keterlambatan realisasi fisik proyek, mengingat tahun anggaran 2025 sudah memasuki semester kedua dan pelaksanaan pekerjaan memerlukan waktu yang tidak singkat.

“Kalau proses lelang terus tertunda, pekerjaan bisa tidak selesai tepat waktu. Ini akan sangat merugikan masyarakat karena akses jalan tetap tertutup. Kasihan masyarakat yang aktivitas sehari-harinya terganggu,” tegas Roger.

Akses Vital Terancam Lumpuh

Jembatan Air Palik ini diketahui merupakan infrastruktur vital yang menjadi penghubung utama bagi masyarakat di sejumlah desa di kawasan tersebut. Keterlambatan pembangunan jembatan mengakibatkan warga harus menggunakan jalur alternatif yang memakan waktu lebih lama, serta melewati rute yang rawan dan tidak selalu dalam kondisi layak.

“Ini bukan proyek biasa. Ini menyangkut akses utama masyarakat. Kalau jembatan ini tidak segera dibangun, dampaknya bukan hanya ekonomi warga, tapi juga keselamatan mereka,” tambah Roger.

Menurut data yang dihimpun dari lapangan, warga sekitar telah lama menantikan realisasi pembangunan jembatan tersebut. Bahkan, aspirasi pembangunan jembatan telah masuk dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) dan disetujui dalam APBD Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2025. Namun hingga kini, belum terlihat tanda-tanda aktivitas pembangunan di lapangan.

Desakan untuk Dinas Terkait

Roger juga secara khusus meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu sebagai OPD teknis untuk lebih responsif dalam menangani percepatan proses lelang. Ia menegaskan bahwa segala kendala administratif seharusnya bisa diselesaikan lebih awal agar pelaksanaan fisik dapat segera dimulai.

“Dinas teknis jangan beralasan administrasi. Proses lelang itu mestinya sudah dijadwalkan sejak awal tahun. Jika sekarang belum selesai, berarti ada kelalaian manajerial yang harus segera diperbaiki,” katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa DPRD akan terus memantau perkembangan proyek ini dan tak segan menggelar rapat kerja bersama OPD terkait jika tidak ada progres signifikan dalam waktu dekat.

Harapan Masyarakat

Sementara itu, masyarakat di sekitar Hulu Palik dan Lubuk Durian mulai gelisah karena tidak adanya kepastian kapan jembatan akan dibangun. Salah seorang warga, menyampaikan bahwa akibat jembatan rusak parah, anak-anak sekolah dan para pedagang harus ekstra hati-hati, dan bila nanti ini benar-benar runtuh, maka pengguna harus melalui jalan alternatif berkeliling lebih dari 8 kilometer untuk mencapai tujuan mereka.

“Kami cuma minta jembatan itu dibangun. Itu saja. Sudah lama rusak, dan janji pembangunan sudah berkali-kali tapi tidak pernah jelas,” keluhnya.

Desakan yang disampaikan Roger mencerminkan harapan besar masyarakat agar pemerintah tidak hanya hadir di atas kertas, tetapi benar-benar menunjukkan kinerja nyata. Pembangunan Jembatan Air Palik Kecamatan Kerkap bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan kebutuhan dasar yang menentukan mobilitas, ekonomi, dan keselamatan warga.

Dengan waktu yang kian menipis menuju penghujung tahun, Pemprov Bengkulu didorong untuk segera bertindak cepat agar proyek ini bisa segera dikerjakan dan selesai sesuai tenggat waktu yang direncanakan.(A01).

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button