Pekanbaru, mitratoday.com – Salah seorang dari 6 (Enam) saksi yang diajukan JPU Kejari Dumai, Dwi Orisyawan Prapto Prabowo, dalam sidang kelanjutan terkait dugaan korupsi dana penanggulangan bencana Karhutla yang diduga dilakukan oleh mantan Kepala BPBD Kota Dumai beserta 2 (Dua) orang asistennya.
Dwi Orisyawan mengaku kalau dirinya tidak mengetahui mengenai sumber dana yang dianggarkan pada tahun 2014 silam.
“Tidak pernah dibahas,” ungkap Dwi Orisyawan kepada awak media seusai memberikan kesaksian di PN Pekanbaru, Kamis (16/08/18).
Dibeberkan Dwi Orisyawan, disaat terjadinya bencana, ketika itu beliau menjabat sebagai Wakil Ketua Tim penanggulangan bencana Karhutla Kota Dumai dan beliau tidak mengetahui apakah dana penanggulangan tersebut bersumber dari dana APBD, APBD Provinsi, APBN, dan dana lain yang sah tidak mengikat.
Dilanjutkannya, awalnya beliau hanya menemani stafnya yang lagi disidik oleh Kejari Dumai. Pada saat itu beliau tidak ada ditanyai oleh pihak penyidik, hingga belakangan beliau akhirnya dipanggil Kejari Dumai buat dimintai kesaksiannya di PN Pekanbaru.
“Kalau saya mengetahui semuanya, di republik ini saya menjadi Presiden Indonesia,” ucap Dwi Orisyawan sambil bercanda.
Terkait sidang berikutnya yang akan diselenggarakan pada Senin depan (20/0818), beliau tidak mengetahui apakah dirinya akan kembali dipanggil oleh JPU Dumai.(IS)
