BENGKULUBengkuluHeadline

Emak-Emak Tagih Janji Gubernur Bengkulu

Janji itu utang, kalimat ini pas untuk keluhan emak-emak di Provinsi Bengkulu.

Bengkulu,Mitratoday.com-Janji itu utang, kalimat ini pas untuk keluhan emak-emak di Provinsi Bengkulu, yang menagih janji Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat kampanye Pemilihan Gubernur Bengkulu 2020 lalu.

Meski sudah dilantik sejak Februari 2021 lalu, belum ada tanda-tanda janji ini akan direalisasikan Gubernur Rohidin.
Apalagi menjelang Ramadhan tahun 2021 ini, kebutuhan akan tabung gas 3 kilogram itu, makin meningkat. Banyak kalangan ibu-ibu menanyakan kapan Gubernur Bengkulu membayar utang janji Pilgub 2020 lalu.

“Janjinya mana? Katanya tabung gas melon (3 Kg) gratis. Ini dah mau masuk puasa, janji itu utang. Semoga pemerintah tidak hanya janji, tapi harus tepati janji,” keluh Martini, warga Kota Bengkulu yang sehari-hari menjual gorengan.

Begitu juga Yeyen, yang menjual tabung gas 3 Kg. Dia acap kali ditanya pembeli soal tabung gas 3 Kg yang sempat dijanjikan gratis oleh Gubernur Bengkulu Rohidin. “Emangnya warung kami ini punya Rohidin. Gak ada itu tabung melon gratis,” keluh Yeyen.

Pertamina Tak Ada Kuota Subsidi
Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Hj. Baidari Citra Dewi, SH via telepon kepada wartawan mengatakan boleh saja Gubernur Bengkulu mempunyai program tabung gas gratis itu, saat kampanye beberapa waktu lalu.

Namun demikian, kenyataan yang diperoleh srikandi yang dikenal pejuang Emak-emak di Bengkulu ini, mendapati Pertamina tidak punya kuota untuk subsidi.

“Saya sudah hubungi dan konfirmasi ke Pertamina. Mungkin program pak Gubernur itu diluar Pertamina. Sedangkan subsidi (Pertamina) saja terbatas. Masyarakat itu menagihnya pasti ke pak Gubernurnya, dengan programnya yang sudah disampaikan waktu kampanye. Kalau Pertamina waktu kita tanya, tidak ada untuk program itu. Tidak ada sama sekali. Ini yang perlu digaris bawahi,” jelas Baidari.

Bagi Baidari, wajar jika masyarakat menagih janji. Karena program itu sudah dijanjikan, apa salahnya janji itu dipenuhi.

“Itu namanya menagih utang dan janji. Masyarakat memilih itu kan sesuai program, janjinya harus dilaksanakan juga. Karena janji adalah utang,” lanjut Baidari.(AR).

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button