ArtikelHeadline

Fenomena Jasa Sewa Pacar dan Tanggapan Dosen

Ada-ada saja anak muda zaman sekarang, selain dari tingkah yang neyelneh, ada juga yang buka jasa sewa pacar.

Hmmmm…! baru-baru ini warganet digegerkan dengan kabar yang out of the box, Pasalnya, kabar tersebut mengabarkan tentang jasa rental pacar atau pasangan di Indonesia, bahkan, tidak hanya mengabarkan soal rental pacar atau kekasih saja.

Melainkan juga membeberkan daftar tarif merental pacar tersebut, di sebuah kanal YouTube GA dan viral di media sosial.

Gritte Agatha selaku host di kanal YouTube pribadinya ‘GA’, dia mempertanyakan tarif jasa rental pacar tersebut dengan nara sumbernya, yakni Hazel.

“Budget-nya berapa sih kalau mau rental (Pacar) gitu, kalau offline?” tanya Gritte Agatha seperti yang dilansir dari kanal YouTube GA, Kamis (3/11/2022).

Gritte Agatha dan Hazel sedang Membahas Harga Rental Pacar Kemudian, pertanyaan itu ditimpal Hazel.

“Kalau ofline, kita hitungannya per tiga jam, itu Rp 300 ribu. Tetapi belum sama makan dan sama ongkos kita,” ungkap Hazel.

Sambung, Gritte Agatha menanyakan bahwa dengan tarif segitu, bisa ke mana saja. Lalu, Hazel katakan, tarif itu bisa diajak ke mana saja.

“Bisa ke mana aja sih, mau makan, mau nonton, mau ke kondangan, pokoknya asal si clien dan customernya udah oke, tiga jam mau ke mana aja boleh,” pungkas Hazel.

Hazel juga katakan, tarif Rp3 00 ribu itu hanya sekadar jalan biasa saja.

Namun, bila mau add on, dan pegangan tangan, rangkulan, pelukan, ia jelaskan, itu tambah harga lagi.

“Kayaknya batasnya sampai pelukkan,” beber Hazel.

Lalu, Gritte Agatha juga tanyakan, kalau tarif untuk pegangan tangan, kemudian dijawab Hazel.

“Kalau pegangan tangan berapa,” tanya Gritte Agatha ke Hazel.

“Kalau gandengan tangan, rangkulan, foto bareng itu Rp20 ribu semuanya,” pungkas Hazel.

Selain itu, Hazel jelaskan untuk yang jasa pacar online, seperti sleepcall, nge VN, nge pap atau chating-chatingan.

Selanjutnya, Gritte Agatha juga mempetanyakan Hazel mengetahui rental pacar atau sering yang akrab disebut rental Girlfriend Uwu dari mana?

Hazel katakan, bahwasanya dirinya pada suatu malam iseng ngescroll facebook.

Dan ternyata, ia akui, dirinya menemukan open recruitment buat talent.

“Aku ngescroll itu untuk nyewa pacar juga,” ungkap Hazel.

“Oh awalnya kamu mau nyewa pacar?,” tanya Gritte.

“Iya, betul,” jawab Hazel.

“Karena kamu nggak punya pacar?” tanya Gritte Agatha.

“Iay betul, terus aku lihat kok nggak ada ini yang tallent cowok, terus yauda deh coba daftar, besoknya dapat kabar, selamat ya kamu diterima jadi tallent,” ungkap Hazel.

“Jadi kamu daftar di situ?” tanya Gritte Agatha.

Kemudian, Hazel beberkan, bahwasanya dirinya awalnya ingin mencari pacar, tetapi nemukan seperti itu dan daftar.

ia juga menyebutkan, dia daftar baru beberpa bulan yang lalu.

Selain itu, Hazel ucapkan, kewajibannya sebagai tallen tidak boleh memberikan nama aslinya kepada customer.

Bahkan, customer tidak boleh mengetahui nomor WA dan akun media sosialnya.

“Kalau mereka tau, (customer), mereka akan diblackist,” pungkasnya.

Tanggapan seorang Dosen Soal Fenomena jasa sewa pacar

Dosen Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Radius Setiyawan, turut menanggapi viralnya fenomena jasa sewa pacar atau pacar sewaan.

Radius membeberkan faktor yang membuat seseorang menyewa jasa pacar yakni tuntutan sosial yang tinggi, sekaligus persoalan seksualitas.

Menurutnya, fenomena pacar sewaan merupakan bagian dari perkembangan zaman yang berdampak pada mudahnya alat komunikasi, sehingga seseorang mudah berinteraksi.

Mengingat pesatnya kemajuan teknologi, Radius menduga bahwa fenomena jasa sewa pacar ini akan makin ‘menggila’ di masa depan.

“Saya prediksi kedepannya fenomena ini bakal lebih ekstrim, interaksinya sangat mungkin nggak hanya bertemu di dunia nyata.”

“Seseorang akan sangat mungkin melakukan hubungan seksual di dunia cyber untuk memuaskan hasratnya,” tutur Radius melansir laman UM Surabaya dari Hai-Online.

Hal itu lantaran perkembangan dan masifnya penggunaan internet memicu terjadinya revolusi seksual.

Revolusi seksual ini, lanjut Radius, memungkinkan seseorang melakukan eksplorasi seksual yang melampaui batas-batas budaya, gender, usia, agama, bangsa, bahkan bentuk fisik.

“Ekspresi diri ini bisa disalurkan lewat media sosial, aplikasi digital, webcam interaktif, teknologi sentuhan (sense of touch), hingga aplikasi jasa sewa pacar,” ungkapnya.

Sambungnya lagi, anonimitas ruang siber membuat seseorang bisa mengekspresikan dengan atau tanpa identitas asli mereka.

Karenanya, kecepatan teknologi harus diiringi kemampuan membangun justifikasi yang otoritatif atas perilaku seks di dunia cyber.

“Tujuannya agar agama dan budaya nggak mengalami kegagapan menghadapi masa depan (shock future) yang terus memunculkan praktik-praktik baru,” jelasnya.

Melansir Tribun Bangka, salah satu talent pacar sewaan bernama Hazel mengungkap dua jenis sewa pacar yang bisa dipilih, yakni kategori online atau offline.

Bakal ada biaya tambahan jika si penyewa menginginkan hal lebih, misalnya bergandengan tangan.

“Ada kategori offline atau online. Offline misalkan untuk yang mau jalan, mau kondangan, nonton.”

“Kalau yang online kayak chattingan, PAP, VN, atau sleep call,” ujar Hazel dilansir dari YouTube Gritte Buka Praktek.

Untuk sewa pacar offline, client harus membayar yakni Rp300 jam untuk setiap tiga jam.

Selama tiga jam tersebut, si penyewa dan talent bebas pergi ke mana saja.

“Bebas mau ke mana aja, nonton, kondangan, mau lebih bebas asal client sama penyewanya sama-sama oke, pokoknya selama tiga jam,” kata Hazel

Sementara jika si penyewa menginginkan hal lebih seperti gandengan tangan, rangkulan, atau pelukan, maka harus menambah biaya.

“Kalau mau jalan biasa 300 ribu, kalau mau pegangan tangan, rangkulan, atau pelukan, masing-masing nambah Rp20 ribu,” jelasnya.

Sumber : www.jejakinvestigasi.id dan grid.id

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button