DaerahHeadlineTegal

Festival Shuttlecock ke-4 di Desa Lawatan Siap Bersaing di Tengah Gempuran Kompetitor

Tegal,mitratoday.com – Shuttlecock produksi Desa Lawatan, Kecamatan Dukuhturi siap bersaing di tengah gempuran kompetitor dari berbagai daerah yang mulai menggarap industri serupa dengan teknologi modern. Pernyataan ini disampaikan Kepala Desa Lawatan Sutarjo saat acara Pembukaan Festival Shuttlecock ke-4 di Desa Lawatan, Rabu (13/8/2025).

Di hadapan Wakil Bupati Tegal Akhmad Kholid, Sutarjo menyampaikan jika Pemerintah Desa Lawatan bersama masyarakat bertekad mempertahankan kualitas dan identitas produk unggulan yang telah diwariskan pendahulunya sejak tahun 1920.

Menurutnya, ide penyelenggaraan festival ini berawal dari kondisi menurunnya daya saing shuttlecock produksi lokal akibat masuknya produk luar daerah. Ia berharap, ajang festival ini dapat meningkatkan daya beli konsumen dan mendongkrak perekonomian warganya.

Ia pun memamerkan produk shuttlecock khas daerahnya ini yang tidak hanya berkualitas super, tetapi juga ada nilai historis yang patut dilestarikan.

“Produksi shuttlecock Lawatan sudah ada sejak tahun 1920. Kami masih menggunakan metode manual, meskipun kompetitor di luar daerah sudah banyak yang menggunakan mesin modern,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Tegal Akhmad Kholid menyampaikan apresiasi atas langkah pemdes setempat menggelar festival sebagai ajang promosi sekaligus upaya menjaga keberlangsungan industri rumah tangga pembuatan bola bulu tangkis yang sudah menjadi mata pencaharian bagi sekitar 70 persen warga Lawatan.

“Olahraga bulutangkis banyak digemari masyarakat, dari mulai anak-anak sampai dewasa, sehingga shuttlecock ini punya potensi pasar yang besar. Selain harus punya ciri khas, soal kualitas tentunya juga harus yang terbaik, harus nomor satu supaya tidak kalah dengan produk dari daerah lain,” ujar Kholid.

Ia juga menekankan agar festival ini tidak hanya sebatas agenda tahunan saja, lebih dari itu harus mampu mengundang minat pembeli dari luar daerah datang ke Lawatan. Pengalaman berproduksi selama puluhan tahun menjadikan kok Lawatan layak menjadi ikon Kabupaten Tegal dan dipasarkan lebih luas lagi.

Ia berharap, kegiatan ini bisa menjadi simbol tekad warga setempat untuk menjaga warisan usaha yang sudah berjalan turun-temurun sekaligus berinovasi agar produk kok lokal ini siap bersaing di pasar nasional.

Pewarta : Hartadi

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button