DaerahHeadlineSeram bagian barat

Gelombang Protes, Hujan Batu di Desa Luhu

Seram Bagian Barat,mitratoday.com – Proses Pengukuhan Kepala Desa, menjadi raja alias Upu Latu di Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat Sabtu (11/2/23) tepat di balai Desa itu dihujani gelombang protes bahkan hujan Batu.

Aksi reaksi itu diduga terpicu lantaran sebagian Masyarakat Luhu keberatan jika ‘Abd, Gani Kaliky’ (Kades), dikukuhkan sebagai Raja Luhu dan dianggap meresahkan.

Dikutip dari Media Online Maluku, Abd Kadir, Tokoh Masyarakat Desa Luhu mengatakan, bahwa, aksi protes dan pelemparan batu saat pengukuhan ‘Kaliky’ yang sebelumnya (Kades), sebagai Raja Luhu atau Upu Latu bertentangan karena sebagian besar masyarakat tidak terima bahkan dinilai meresahkan.

Sebab kata Kadir, setau masyarakat pengangkatan seorang Pemerintahan Negeri atau disebut Raja itu harus melalui ritual adat dan wajib memiliki rumah parentah maupun merupakan turunan seorang raja.

Dikatakan lagi, “Raja bukan dari keturunan Kaliky, melainkan Marga Payapo yang seharusnya berhak atas Gelar Raja.” Ujarnya.

Lanjutnya, apabila seseorang yang dikukuhkan sebagai Raja Negeri Luhu, harusnya dilihat dari silsilah turunan turun-temurun seorang raja bukan ditunjuk begitu saja.

Lebih jauh, seharusnya ‘Kaliky’ tetap sebagai (Kades) bukan Raja, sebab pada bulan Desember tanggal 19 tahun 2022 yang lalu, terjadi pelaksanaan proses demokrasi pemilihan kepala desa (Pilkades) bukan pemilihan Raja dan Kaliky resmi dilantik sebagai Kades pada bulan Desember tanggal 28 tahun 2022.

“Dengan perselisihan ini akan menciptakan konflik antara warga Luhu. Seharusnya Kaliky yang merupakan Aparatur Sipil Negara ini harus memliki pemaham yang luas dari pada masyarakat awam,” tuturnya.

Menurut dia, baiknya ‘Kaliky’ menjalankan tugasnya sebagai Kades Luhu bukan Raja sesuai dengan undang-undang yang berlaku, karena untuk menjadi Raja Luhu sangat bertentangan dengan peraturan daerah (Perda) nomor 13 tahun 2019 tentang Negeri dan peraturan daerah nomor 14 tahun 2019 tentang saniri negeri. Hal ini akan berdampak besar dan ditakutkan akan mengganggu situasi kamtibmas di Luhu.

Untuk diketahui, aksi protes disertai hujan Batu ini tidak berjalan lama lantaran di lerai Anggota Polisi Resort (Polres) Seram Bagian Barat. Pihak kepolisian di lokasi itu pun melakukan pengamanan sehingga pengukuhan selesai.

Pewarta : Ekdar Tella

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button