Gubernur Bengkulu Ramah Tamah Bersama Menkopolhukam

Bengkulu,mitratoday.com – Pemerintah Provinsi Bengkulu menggelar malam Ramah Tamah Menkopolhukam Mahfud MD bersama Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah beserta Jajaran, Forkopimda Provinsi Bengkulu dan Unsur Element Masyarakat, di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Sabtu (12/3).
Dalam kesempatan itu, Menkopolhukam Mahfud MD menyaksikan penyerahan Air dan Tanah Bengkulu dari Badan Musyawarah Adat Provinsi Bengkulu ke Gubernur Bengkulu Rohidin Mesyah.
Rencananya pagi ini (13/3) Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bertolak ke Penajam, Kalimantan Timur untuk menyerahkan Air dan Tanah dari Provinsi Bengkulu beserta Air dan Tanah dari seluruh Provinsi Indonesia untuk disatukan pada Air dan Tanah Ibu Kota Negara Nusantara, di mana acara tersebut dihadiri langsung Priesiden RI Joko Widodo.
Dalam keterangannya, Gubernur Rohidin menjelaskan dirinya bersama gubernur se-Indoensia diminta Priesiden Joko Widodo untuk berkumpul di Iokasi IKN Nusantara dengan membawa serta Air dan Tanah dari Provinsi masing-masing.
“Kita memang diminta oleh staf kepresidenan untuk berkumpul di Penajam, Kalimantan Timur dengan membawa satu liter air dan dua kilogram tanah yang akan disimbolisasi atau digabungkan semua pada hari Senin (14/3) nanti,” jelas Gubernur Rohidin.
Lanjutnya, adapun Air tersebut diambil dari dua sumber yaitu dari mata air sumur Rumah Pengasingan Presiden pertama RI Ir. Soekarno dan dari Air Danau Dendam Tak Sudah, sedangkan Tanah diambil dari tanah Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu yang semuanya menjadi simbol kemakmuran dari Provinsi Bengkulu.
“Memang kita disuruh oleh staf kepresidenan untuk membuat narasi dari sumber air dan tanah yang diambil termasuk prosesinya,” sebut Gubernur Rohidin.
Gubernur Rohidin berharap, dengan memyatunya Air dan Tanah dari Provinsi Bengkulu bersama 34 Provinsi di IKN Nusantara dapat menghadirkan rasa memiliki dan adanya keadilan dan kebersamaan dalam satu negara.
“Bagi saya pertama tentu memunculkan rasa memiliki terhadap Ibu Kota Negara, kedua Ibu Kota Negara harus melihat semua provinsi dalam kacamata yang sama, itu yang kita harapkan. Dengan kita membawa air dan tanah itu artinya secara simbolisasi kita juga harus dilihat.” Tutupnya. (Adv).