BlitarDaerahHeadlineKesehatan

HIV AIDS Di Kabupaten Blitar Meningkat, Dugaan Seks Bebas dan Gonta Ganti Pasangan Jadi Penyebab

Blitar,mitratoday.com – Memprihatinkan, di Kabupaten Blitar Kasus HIV Aids jumlahnya meningkat setiap tahun, sejak awal bulan Januari hingga akhir November 2022 ini ada 109 kasus HIV dan Aids.

Dari 109 kasus, 25 diderita ibu rumah tangga. Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar pun menaruh perhatian serius terhadap kasus HIV dan Aids yang dialami puluhan ibu rumah tangga tersebut.

Subko Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinkes Kabupaten Blitar, Eko Wahyudi pada Kamis (1/12/2022) jelaskan bahwa 109 kasus HIV Aids ini di ketahui dari konseling ODHIV.

“Dalam konseling itu mereka mengaku banyak yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, ini tentunya jadi keprihatinan dan perhatian serius kami. Banyaknya ibu rumah tangga yang tertular HIV dan Aids ini masih menjadi tanda tanya Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar. Dari analisis Dinkes, ibu rumah tangga cenderung memiliki mobilitas yang rendah, namun mengapa justru kasus HIV Aids didominasi oleh mereka,” ungkap Eko.

Sejumlah dugaan pun muncul, salah satunya adalah penularan HIV Aids terjadi dari orang terdekat, seperti suami. Hipotesis itu pun berbanding lurus dengan jumlah kasus HIV Aids yang juga masih dominasi kaum laki-laki.

“Untuk usia yang mendominasi mulai 19-34 tahun. Sedangkan dari 109 kasus itu, jenis kelamin laki-laki yang mendominasi,” ujar Eko.

Meski demikian, hipotesis itu masih harus dibuktikan lebih mendalam lagi dengan proses wawancara yang lebih mendetail kepada para penderita. Selain kemungkinan tertular dari sang suami, penularan HIV dan Aids ini dimungkinkan juga terjadi dari penggunaan jarum suntik maupun seks bebas.

Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar kini juga masih terus melakukan pendampingan kepada para penderita HIV dan Aids. Pendampingan ini dilakukan untuk membangkitkan semangat hidup para penderita yang mayoritas sudah kehilangan harapan.

“Kita terus lakukan pendamping kepada mereka, kalau soal penyebab sekali itu semua hanya dugaan maka perlu dilakukan wawancara yang lebih mendetail dan tidak menyinggung privasi mereka,” paparnya.

Data Dinkes Kabupaten Blitar mencatat sebanyak 109 orang telah terjangkit HIV dan Aids selama kurun waktu 1 tahun. Dari jumlah tersebut 25 orang bekerja sebagai ibu rumah tangga, 17 orang lainnya adalah petani atau nelayan, 8 orang merupakan wirausaha serta 8 lainnya adalah karyawan swasta dan 20 orang lainnya tidak mau mengungkapkan pekerjaan mereka.

Ada pula 2 orang mahasiswa yang juga tertular HIV dan Aids, 1 orang pensiun PNS dan seorang pegawai non medis juga ikut tercatat sebagai penderita HIV dan Aids. Yang terakhir 3 pekerja seks komersial juga diketahui telah terjangkit HIV dan Aids.

“Jumlahnya sangat banyak, semua dari berbagai latar belakang pekerjaan yang berbeda mulai dari mahasiswa, ibu rumah tangga, hingga PSK,” pungkasnya.

Jumlah kasus HIV dan Aids di Kabupaten Blitar sejak tahun 2005 lalu hingga sekarang telah mencapai 1.557 orang. Dari jumlah tersebut, laki-laki masih menjadi mayoritas penderita HIV dan Aids. Sementara untuk rentang usia yang paling banyak menderita HIV dan Aids adalah 19 hingga 34 tahu.

Penyebab terjadinya HIV dan Aids di kabupaten Blitar sendiri masih didominasi oleh perbuatan seks bebas. Dimana kemungkinan besar penularan HIV dan Aids di Kabupaten Blitar disebabkan karena banyaknya aktivitas bergonta-ganti pasangan dalam hal hubungan seksual.

Pewarta : Novi

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button