Hutan Kota Malabar Akan Disulap Jadi Ruang Publik Hijau Modern, PKL Tertata dan Lingkungan Terjaga

Malang,mitratoday.com – Pemerintah Kota Malang tengah bersiap melakukan transformasi besar terhadap Hutan Kota Malabar. Kawasan hijau ikonik ini akan disulap menjadi ruang publik modern yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu mengakomodasi aktivitas warga serta keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) secara lebih tertib.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menegaskan bahwa rencana renovasi ini masih berada dalam tahap konsep. Namun, arah kebijakan sudah jelas menjadikan Hutan Kota Malabar sebagai ruang publik multifungsi yang tetap mengedepankan fungsi ekologis.
“Kita akan manfaatkan keberadaan PKL yang belum tertampung di tempat lain. Tapi mereka harus tertib. Jualan hanya dari pukul 06.00 sampai 10.00 pagi, datang bersih, pulang juga harus bersih. Itu komitmen bersama,” tegas Wahyu saat meninjau lokasi, Sabtu (2/8/2025).
Menurutnya, kehadiran PKL yang teratur justru bisa menambah daya tarik kawasan, terutama bagi masyarakat yang gemar berolahraga pagi, berjalan santai, atau sekadar menikmati kopi pagi di udara terbuka.
Namun, Wahyu mengingatkan agar konsep baru ini tidak sampai merusak fungsi ekologis hutan kota.
“Kita tidak ingin ada bau atau sampah yang mengganggu kenyamanan. Sekarang sudah ada teknologi pengelolaan sampah yang baik, seperti di TPA Kepanjen yang bisa jadi percontohan. Itu yang akan kita tiru,” jelasnya.
Keberadaan Kelompok Pengelola Sampah (KPS) di area tersebut juga akan dievaluasi. Wahyu menyatakan bahwa Dinas Lingkungan Hidup akan diminta mengkaji kembali penataan KPS agar tetap berfungsi optimal namun tidak mengganggu estetika kawasan.
Tak hanya itu, penataan parkir juga menjadi perhatian. Wali Kota menegaskan bahwa arus lalu lintas di sekitar Hutan Kota Malabar harus tetap lancar. “Kita akan atur zona parkir agar tidak menimbulkan keluhan warga atau netizen. Semua akan dibahas lintas sektor,” ucapnya.
Renovasi ini diharapkan tak sekadar memperindah wajah kota, tapi juga memberi dampak ekonomi yang nyata bagi pelaku UMKM, tanpa mengorbankan kenyamanan dan kelestarian lingkungan.
“Intinya, kita ingin hadirkan ruang publik yang indah, hidup, dan inklusif,” pungkas Wali Kota Wahyu.
(Tri W)