DaerahJawa TengahSemarang

Integrasi Kota Lama dan Lawang Sewu, Pemprov Jateng Dorong Jalur Wisata Sejarah Baru

Semarang,mitratoday.com–Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tengah menggagas konsep baru pengembangan pariwisata di Kota Semarang. Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, mengusulkan agar kawasan Kota Lama diintegrasikan dengan bangunan ikonik Lawang Sewu melalui jalur wisata sejarah.

Ia menilai Jalan Inspeksi yang membentang di antara kedua destinasi dapat ditata sebagai koridor wisata.

“Jika sepanjang jalan itu dipercantik, kanan-kiri dibuat ruang interaksi wisata, maka akan semakin menarik. Panjang jalurnya sekitar tiga kilometer, cocok untuk jogging, jalan santai, maupun wisata tematik,” jelasnya saat membuka Festival Kota Lama 2025 di Laroka Teater, Senin (8/9/2025).

Menurutnya, jalur tersebut bukan hanya sekadar penghubung, melainkan juga berpotensi menghidupkan kembali bangunan-bangunan tua dan kampung-kampung bersejarah yang berada di sekitarnya.

Selain menjaga nilai sejarah Semarang, langkah ini diyakini mampu memunculkan peluang usaha baru bagi UMKM.

“Kota Lama adalah identitas khas Semarang yang membedakannya dari kota lain. Slogan Pak Gubernur Ngopeni Ngelakoni harus kita wujudkan. Kota Lama perlu dirawat dengan serius karena memiliki kekuatan besar dalam sektor pariwisata,” tegasnya.

Festival Kota Lama yang kini memasuki penyelenggaraan ke-14 juga dianggap sebagai bukti bahwa masyarakat dan pelaku wisata tetap konsisten menjaga kawasan tersebut.

“Ekonomi Jawa Tengah sebagian besar ditopang konsumsi. Maka, sektor pariwisata harus dimaksimalkan agar bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan,” lanjut Sumarno.

Untuk mendukung hal itu, Pemprov Jateng telah memperkuat akses transportasi udara. Saat ini tersedia penerbangan internasional Semarang–Kuala Lumpur, dan pada akhir 2025 direncanakan dibuka rute Semarang–Singapura.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menambahkan, Festival Kota Lama tahun ini digelar pada 6–14 September dengan rangkaian kegiatan budaya yang menampilkan keberagaman masyarakat Semarang sejak masa lampau.

“Semoga festival ini membawa energi positif dan mempererat persatuan dalam bingkai keindahan budaya,” ujarnya.

Ke depan, Pemkot Semarang juga berencana menata sejumlah kawasan lain yang memiliki daya tarik historis, seperti Kampung Melayu, Pecinan, dan Kampung Sekayu.

Langkah ini diharapkan dapat memperluas cakupan wisata budaya sekaligus memperkuat posisi Semarang sebagai kota heritage yang mendunia.

(Mualim)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button