DaerahHeadlinejawa TimurMalang

Jadi Isu Global, Khofifah Ingatkan Soal Ketahanan Pangan Jatim

Malang,mitratoday.com – Isu global soal ketahanan pangan nasional menjadi pembahasan berbagai kalangan . Pasalnya , perekonomian di Indonesia didominasi sektor pertanian. Jawa Timur sendiri adalah salah satu daerah penyangga pangan nasional dengan komoditi padinya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan harus ada upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi pertanian agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Harus ada ketercukupan bahan pokok dan ini sangat penting karena untuk menjaga ketahanan pangan salah satunya komoditi padi atau beras,”kata Khofifah kamis (7/4/2022).

Ia menambahkan , produksi padi di Jatim sendiri sejak tahun 2020 lalu menjadi salah satu daerah penyumbang pangan terbesar nasional. Bahkan hingga saat ini Jatim masih menjadi satu daerah produksi terbesar Nasional.

“Ditahun 2020 produksi padi kita mencapai 9,9 juta ton gabah kering giling, dan di tahun 2021 produksi padi kita masih sangat tinggi dengan sinergi berbagai pihak,”tutur Khofifah.

Untuk itu dirinya, lanjut Khofifah sengaja turun kebawah untuk melakukan monitoring disektor pertanian , pasalnya akhir-akhir ini ulas Khofifah di Jatim mengalami perubahan iklim dan cuaca yang sangat ekstrim sehingga berpotensi terhadap kelangsungan produksi padi Jatim.

Untuk itu dirinya meminta adanya percepatan masa tanam apalagi saat ini curah hujan yang sangat tinggi sehingga berpotensi terhadap ketersediaan air baku sawah.

“Mumpung musim hujan , ketersediaan air cukup maka saya minta kepada daerah untuk mempercepat masa tanam dan mencegah terjadinya alih fungsi lahan secara masif,”tandas Khofifah.

Agar tidak terjadi alih fungsi lahan secara membabi buta lanjut Khofifah membutuhkan pemetaan yang lebih detail , artinya ada kepastian data lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang mendapatkan payung hukum sebagai referensi salah satunya seperti Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Karena untuk menghitung kebutuhan pangan menurut Khofifah tidak hanya difokuskan kepada Kebutuhan masyarakat saja. Karena sebagian besar masyarakat Indonesia masih tergantung kepada hasil produksi bahan kebutuhan pokok di Jatim.

“Karena Sekitar 80 persen logistik dari Jatim untuk mensuplai sekitar 16 provinsi di Indonesia,”pungkas Khofifah.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button