Daerahjawa Timur

Jadi Lokasi Tari Masal, Perhutani Raup Keuntungan Besar

Kabupaten Malang, mitratoday.com – Gelaran tari topeng bapang yang menghadirkan 5 ribu penari tak ayal mendatangkan keuntungan rupiah bagi perhutani. Pasalnya, sebagai pengelola wisata pantai Nganteb Gedangan, gelaran tari topeng bapang massal ini justru dimanfaatkan pihak Perhutani untuk meraup keuntungan di luar batas yakni dengan menarik biaya restribusi parkir.

Bagaimana tidak, biaya parkir untuk kendaraan roda dua (motor) sebesar Rp 10, sedangkan untuk kendaraan roda empat (mobil) di kenakan tarif parkir sebesar Rp 20 hingga Rp 25 ribu.

Tak ayal, besarnya biaya parkir tersebut tidak sedikit membuat masyarakat maupun wisatawan mengeluh.

“Waduh tarif parkirnya kok tidak masuk akal gini mas, keterlaluan petugas Perhutani nya,” ujar Suryono warga Tumpakrejo Gedangan dengan nada kesal.

Lain halnya dengan Sutrisno, warga Tambakrejo Sumbermanjing Wetan. Ia mengaku kaget dengan tarif parkir yang dikenakan karena dinilai sangat besar.

“Perhutani untung besar jika seperti ini mas, coba di hitung saja berapa motor yang parkir mencapai ribuan di kali Rp 10 ribu, bisa sampai berapa keuntungannya,” ungkap Sutris sapaan akrabnya.

Saat wartawan Mitratoday.com menanyakan besaran tarif restribusi parkir kepada petugas Perhutani, justru mendapat jawaban yang tidak sopan.

Sudah sana mas, jangan ngurusi urusan kami, jika mau parkir silahkan tapi jika tidak silahkan pergi,” ujar Hardi penanggungjawab staff perhutani dengan nada keras.(GT)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button