Jadi Penghasil Susu Terbesar Di Jatim,Peternak Sapi Perah Masih Merugi

Kabupaten Malang,mitratoday.com– menjadi daerah penghasil susu terbesar di Jawa Timur (Jatim). Namun sayangnya, kesejahteraan petani sapi perah tak seperti yang dibayangkan. Bahkan, tak sedikit peternak yang banyak merugi.
Hal itu dikarenakan harga jual susu segar masih dipatok sangat rendah. Per liternya, susu segar yang dihasilkan peternak dibandrol Rp 5 ribu saja oleh koperasi susu yang ada di setiap kecamatan di Kabupaten Malang.
“Rata-rata per liter susu segar yang disetor ke koperasi itu harganya Rp 5 ribu. Tapi kalau kualitas susunya bagus bisa lebih dari Rp 5 ribu,” terang salah seorang peternak sapi perah asal Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, Wachid saat dihubungi Mitratoday.com sabtu (28/7).
Ia sendiri saat ini memiliki tiga ekor sapi perah yang dipanen setiap pagi dan sore hari. Sekali perah, seekor sapi miliknya menghasilkan lima liter susu. Artinya, dalam satu hari satu ekor sapi menghasilkan susu segar 10 liter karena dipanen sebanyak dua kali.
“Disetor ke koperasi setiap pagi dan sore hari. Susu yang disetor susu murni belum diolah,” tutur Wachid
Menurutnya, susu murni atau susu segar tersebut selanjutnya diolah dan dikemas lebih menarik oleh koperasi. Sehingga, susu segar yang dijual di koperasi harganya menjadi Rp 8 ribu per liternya.
Rendahnya harga jual susu sapi itu salah satunya memang dikarenakan sebagian besar peternak sapi belum mandiri dalam segi pengolahan. Padahal, ketika telah diolah susu akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Sebelumnya, Bupati Malang Rendra Kresna menyebut jika petani sapi perah belum mendapat kesejahteraan yang maksimal. Karena produksi petani sapi perah masih jauh lebih sedikit jika dibandingkan susu yang didapat dari ternak pabrik Greenfield.
Satu ternak sapi pabrik besar itu menurutnya mampu menghasilkan susu sampai 30 liter per harinya. Sedangkan peternak sapi non pabrik dengan jumlah sapi dua hingga tiga ekor hanya mampu menghasilkan hingga 10 liter saja per ekornya.
“Sektor susu belum maksimal karena memang peternak kita belum mandiri dalam mengolah,” kata Rendra belum lama ini.
Perbandingan besar dalam segi jumlah produksi susu itu menurut Rendra dilatarbelakangi beberapa faktor. Diantaranya berkaitan dengan optimalisasi bibit unggul, sistem pakan yang bergizi, serta sistem perkandangan.
Peternak sapi di Kabupaten Malang menurutnya masih terpatok hanya pada kuantitas susu segar saja. Optimalisasi bibit unggul dengan kualitas produk yang lebih mumpuni belum banyak menjadi perhatian. Begitu juga sistem pangan dan perkandangan yang kebersihannya memang jauh dari yang dilakukan pabrik besar seperti Greenfield.
“Tapi itu memang dapat dimaklumi karena petani biasa tak bisa disamakan dengan pabrik yang jumlah ternaknya jauh lebih banyak. Pakan tentu membutuhkan biaya yang lebih besar,” imbuhnya.
Namun meski begitu, para petani sapi perah menurutnya tak merasa telah merugi. Karena memproduksi susu menjadi pekerjaan samping mereka. Rata-rata, peternak sapi perah juga bergelut dalam profesi lain seperti pertanian.
“Masyarakat nggak merasa rugi karena memang hanya dijadikan sampingan,” urainya.
Lebih jauh Rendra menilai jika Kabupaten Malang memiliki potensi yang lumayan besar dalam bidang produksi susu.
Dia pun bermimpi ke depan petani sapi perah dapat lebih mandiri dan menerapkan kecanggihan dari pabrik besar. Mulai dari cara memberi makan hingga proses memanen susu.
“Kalau sekarang belum bisa karena jumlah sapi yang dipelihara baru dua sampai tiga ekor,” imbuhnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur tentang Produksi Susu Perah di Kota dan Kabupaten Jatim pada 2016 (data terakhir) menyebut jika jumlah ternak sapi di Kabupaten Malang menduduki posisi ke dua setelah Pasuruan.
Jumlah sapi perah di Kabupaten Malang mencapai 136 juta ekor dan 918 ribu ekor kambing perah dengan hasil susu segar sebanyak 137 ton liter per harinya.
Sedangkan Kabupaten Pasuruan memiliki sapi perah sebanyak 169 juta ekor dan 12 ribu ekor kambing perah yang setiap harinya mampu menghasilkan hingga 169 ton liter susu segar.(GT)