Jamaah Haji Asal Kabupaten Serdang Bedagai Sumut Wafat Akibat Sakit Jantung

Mekkah,mitratoday.com- Jamaah haji KNO 14 Serdang Bedagai berduka akibat meninggalnya Seorang jamaah haji setelah dirawat beberapa hari di RS Kiang Abdul Aziz Hospitah Arab Saudi akibat menderita sakit jantung Minggu 15 Juni 2025 pukul 18:15 waktu setempat.
Ketua KBIH Zaitun Nazah Kabupaten Serdang Bedagai Drs.H.Basuki ketika dikonfirmasi mitratoday. com usai bakda Maghrib di mussola SNOOD Alhoda Hotel membenarkan seorang anggota jamaah haji Kabupaten Sedang Bedagai telah wafat.
” Iya memang benar H.Zuwaeni(70) asal dari Kecamatan Perbaungan Sergai telah wafat. Menurut Drs H. Basuki almarhum adalah merupakan jamaah tambahan. Saat di tanya apakah almarhum berangkat bersama istrinya, Basuki juga membenarkan.” Iya almarhum berangkat bersama istrinya,”kata Basuki.
Meninggalnya H.Zuwaeni membuat semua jamaah haji Indonesia merasa berduka khusnya jamah haji Kabupaten Serdang Bedagai. Karena sudah beberapa kegiatan rukun haji dan wajib haji telah di kerjakan secara bersama sama. Seperti umrah awal( umroh tamattu) lari sa,i Safa,marwa, hukuf di Arafah,bermalam di musdalifah,kemudian berangkat ke Mina untuk lempar jumrah di jamarat
Lempar jumrah di Jamarat dilakukan pada tiga tempat yang masing-masing disebut Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah. Ketiga tempat ini adalah simbol dari tempat-tempat di mana Nabi Ibrahim AS melempar batu kepada setan yang mencoba menggoda dan menghalanginya dalam melaksanakan perintah Allah SWT.
Untuk mendapat lokasi jamarat dari tenda tempat jamaah haji( mondok ) memang sangat membutuhkan fisiknya yang sehat sebab jaraknya lumayan jauh mencapai 4,5 kilometer satu kali jalan. Berarti pulang pergi 9 kilometer. Hal ini ditempuh selama tiga hari berarti 27 kilometer.
Bagi calon jamaah haji yang kurang sehat memang harus naik kereta sorong(didorong) dengan catatan membayar kepada pemilik kereta sorong. Mungkin almarhum H.Zuwaeni memaksakan kemampuannya,sehingga penyakit jantungnya kambuh.
Mengetahui almarhum sakit Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang bertugas di kloter, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah, dan beberapa rumah sakit rujukan di Makkah lalu melarikan almarhum ke RS Kiang Abdul Aziz Hospitah Arab Saudi untuk diberikan perawatan secara intensif. Namun bukan rumah sakit yang tidak bagus ataupun doktor yang tidak profesional,hanya saja jatah usia yang sudah habis,akhirnya almarhum menghembuskan nafasnya terakhir.
Jenazah almarhum sudah ditangani
oleh lembaga yang mengurus jamaah haji yang meninggal di Mekkah yaitu Muassasah, yang ditunjuk oleh pemerintah Arab Saudi untuk mengurus berbagai hal terkait proses ibadah haji, termasuk pemulasaraan jenazah.
Selain itu, Maktab (atau Markaz) juga memiliki peran dalam pelayanan haji, termasuk pengurusan jenazah.
( Eddi Gultom )