Logo

Kasus Bullying di Sekolah Ternama Jember, Salah Satu Pelaku Diduga Anak Guru

📅 27/10/2025 ✍️ Admin 📂 Daerah, jawa Timur, Jember 🔥 Dilihat 534 kali

Jember, mitratoday.com-  Kasus perundungan (bullying) kembali mencoreng dunia pendidikan di Jember. Seorang siswa berinisial RZ, pelajar di salah satu Madrasah Tsanawiyah Negeri ternama di Jember, menjadi korban tindakan bullying yang dilakukan oleh empat temannya. Ironisnya, pelaku utama diduga merupakan anak dari salah satu guru di sekolah tersebut.

Peristiwa ini telah dilaporkan ke Mapolres Jember dengan nomor STPM/B/503/XII/2024/SPKT/POLRESJEMBER. Akibat tekanan psikologis yang dialaminya, RZ yang berasal dari Ambulu terpaksa berhenti sekolah dan pindah ke lembaga pendidikan lain.

> “Anaknya sudah pindah. Kejadiannya hampir satu tahun lalu. Tapi pelaku, yang katanya anak guru di sekolah itu, masih tetap sekolah dan tidak mendapat sanksi apa pun. Kami menilai ini tidak adil,” ujar IP, pihak keluarga korban, Senin (27/10/2025).

Kasus ini sempat diupayakan mediasi di Mapolres Jember antara kedua belah pihak, namun tidak tercapai kesepakatan, sehingga proses hukum tetap berjalan.

Sementara itu, pihak sekolah melalui Abdul Barri, Wakil Kepala Bidang Kehumasan Madrasah Tsanawiyah, menegaskan bahwa sekolah bersama pihak Ma’had (pesantren) tempat korban dan pelaku tinggal, telah melakukan upaya perdamaian dan pendampingan selama proses hukum berlangsung.

> “Saya kira persoalan ini sudah selesai karena keduanya sudah saling memaafkan, baik saat di Polres maupun di sekolah. Korban tidak kami keluarkan, tetapi mengundurkan diri. Sedangkan pelaku masih bersekolah di sini,” jelas Barri.

Namun, sejumlah siswa menyebutkan bahwa pelaku utama berinisial TQ masih aktif bersekolah, dan mereka tidak mengetahui adanya sanksi yang dijatuhkan.

Menanggapi hal itu, Barri hanya menyampaikan bahwa sanksi telah diberikan, namun enggan membeberkan bentuknya.
> “Sanksi sudah ada, tetapi bukan kewenangan kami untuk menjelaskan. Itu menjadi ranah pihak Ma’had,” tambahnya.

Kasus ini kini masih dalam proses penyelidikan di kepolisian, sementara keluarga korban berharap ada keadilan dan sanksi tegas terhadap para pelaku, agar kejadian serupa tidak terulang di lingkungan pendidikan.

(Reporter: Solichin)

Tags:

Pasang Iklan

Pasang Iklan anda disini, Dapatkan harga penawaran menarik