Keluh Kesah Warga Pinggiran Lamteng, BPJS Paijo Terblokir

Penulis : Iswan
Editor : Redaksi
Lampung Tengah,Mitratoday.com -Menetap dari tahun 2002 di Kampung Payung Mulya, Kecamatan Pubian, Kabupaten Tengah, Paijo (38) hingga saat ini masih tetap menjadi buruh serabutan.
Bukan satu pilihan hidup di basah garis kemiskinan, tapi apa daya bagi Paijo sudah bertahan hidup saja dan cukup untuk makan sehari-hari saja bersyukur.
Tinggal di gubuk reot sebagai tempat berteduh dari hujan dan panas sudah ia syukuri. Meski bukan satu-satunya warga dengan rumahnya tidak layak huni, tetap paijo optimis menatap masa depan.
Pria dengan dua anak ini mengaku bahwa pekerjaannya yang selama ini hanya sebagai Buruh Tani sudah tinggal di Dusun Batu mumpon Kampung payung Mulya sejak tahun 2002 yang lalu.
“Dari tahun 2002 lalu, Saya bersama keluarga kecil menetap di Kampung Payung Mulya. Siapa sich mas yang tidak ingin hidup layak berkecukupan, tapi keadaan seperti ini. Apa mau di kata mas, “ucap Paijo, Rabu (1/1/20) lalu.
Dari menjadi buruh tani dengan hasil tidak menentu ini lah yang menopang kebutuhan sehari-hari untuk kedua anak dan istri.
“Ya seberapa sich mas hasil menjadi buruh, apa lagi semua serba mahal. Kalau musim tanam saat ini masih banyak tetangga yang mengajak saya kerja. Walau sedikit, asal bisa makan saja sudah bersyukur,”kata Paijo.
Gencarnya prorgam pemerintah untuk warga yang kurang mampu, tapi bekum bjsa menyentuh masyarakat sepertu Paijo dan puluhan wargs lain di Kampung Mulya.
“Saya berharap kepada Pemerintah dapat melihat apakah rumah saya ini layak dihuni atau tidak, Siapa tahu program bedah rumah bisa mamoir di Kampung Payung Mulya,”jelasnya.
Paijo mengakui bahwa selama ini program-program yang dari pemerintah sudah Iya nikmati di antaranya, PKH, Kartu indonesia Pintar untuk anaknya dan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN BPJS.
“Yang lain sudah dapat, tapi BPJS untuk diri sudah tidak berlaku. Karena menurut pihak Puskesmas kartu BPJS atas nama saya sudah terblokir, hanya untuk istri dan kedua anak yang bisa dipergunakan.”ungkapnya.
Pria 38 tahun dengan dua anak ini berharap pemerintah juga membantu untuk bisa memiliki rumah layak huni,”Saya mohon kepada Pemerintah Kabupaten, Provinsi atau Pusat agar bisa membantu saya supaya punya tempat tinggal yang layak huni, dan memiliki Toilet, atau jamban yang layak, karena selama ini kami ketika buang hajat harus ke sungai depan rumah,”tutup Paijo.