Kelurahan Margadana Dukung Program Koperasi Merah Putih dan Pengentasan Stunting

Kota Tegal,mitratoday.com – Kelurahan Margadana, Kecamatan Margadana, Kota Tegal menyatakan komitmennya untuk mendukung dan membentuk Koperasi Merah Putih sebagai langkah strategis meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ekonomi di wilayahnya. Hal itu disampaikan Slamet Sugiarto selaku Lurah Margadana saat di temui di ruang kerjanya, Rabu 14 Mei 2025 pagi.
Menurutnya, program Koperasi Merah Putih hadir sebagai inisiatif nasional yang mendorong penguatan ekonomi lokal berbasis gotong-royong. Koperasi ini nantinya akan menjadi wadah bersama khususnya di wilayah Kelurahan Margadana seperti untuk pengelolaan potensi pertanian yaitu peningkatan produksi padi juga UMKM, dan layanan usaha lainnya secara mandiri dan berkeadilan.
“Intinya kami siap membentuk. Saat ini kami masih menunggu instruksi dari Dinas Koperasi dan UMKM, apa saja yang perlu disiapkan untuk mendirikan Koperasi Merah Putih termasuk juklak juknisnya. Selain itu, kami saat ini juga sedang mempersiapkan tenaga-tenaga ahli yang membidangi tentang koperasi agar kedepan koperasi itu bisa berjalan dengan baik,” ujar pria yang akrab disapa Ugi.
Slamet mengatakan Koperasi Merah Putih ini nantinya akan dijalankan secara profesional dan terbuka, melibatkan berbagai elemen masyarakat. Dengan terbentuknya koperasi ini diharapkan perekonomian masyarakat di Kelurahan Margadana akan lebih kuat, mandiri, dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Selain mendukung program Koperasi Merah Putih, lanjut Slamet, Kelurahan Margadana juga mendukung program pengentasan stunting di Kota Tegal. Hal itu diwujudkan melalui kegiatan Bapak Asuh yang dimulai sejak tahun 2023 sampai dengan 2024 dengan memberikan makanan tambahan dan penyambungan air bersih.
“Insyaallah di tahun 2025 ini kegiatan Bapak Asuh akan terus dilanjutkan,” kata Slamet.
Slamet menyebut saat ini angka stunting di Kelurahan Margadana ada sekitar 87 Balita dan 15 Baduta. Angka tersebut stagnan naik turun dari tahun ke tahun. Jumlah tersebut disebabkan faktor kurangnya asupan gizi ditambah lagi pola asuh yang salah. Oleh karenanya, pencegahan harus diawali mulai kesehatan pengantin wanitanya juga siap hamil. Sehingga kalau calon ibunya sehat otomatis anak yang lahir nanti juga ikut sehat, ungkapnya.
(Hartadi)