Kementerian ESDM Tinjau Program Pemberdayaan Disabilitas Binaan Pertamina EP Rantau

Aceh Tamiang,mitratoday.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama SKK Migas melakukan kunjungan kerja ke lokasi Program Pengembangan Masyarakat (PPM) unggulan Pertamina EP Rantau di Kabupaten Aceh Tamiang, pada, Rabu (24/07/2025) yang lalu. Hal ini disampaikan langsung Humas Pertamina Rantau kepada mitratoday.com, Senin (28/07/2025) siang.
Kegiatan ini menyoroti dua inisiatif berdampak tinggi, Rumah Kreatif Tamiang dan Kelas Berdaya, yang difokuskan pada pemberdayaan penyandang disabilitas.
Senior Officer Community Involvement and Development (CID) Zona 1, Winda Damelia yang mewakili Manager CID PHR Regional I menjelaskan, program ini dirancang sebagai solusi atas tantangan tingginya jumlah penyandang disabilitas di Aceh Tamiang, yang mencapai lebih dari 1.800 orang.
Rangkaian kunjungan dimulai di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Pembina Aceh Tamiang, lokasi penyelenggaraan Kelas Berdaya. Salah satu aktivitas unggulannya adalah Kelas Berdaya Lingkungan yang mengusung sistem akuaponik ramah lingkungan. Terdiri dari tujuh kolam budidaya ikan nila dengan total 1.050 ekor dan 210 bibit sawi, sistem ini dikelola langsung oleh siswa SLBN dengan pendampingan guru.
Inisiatif ini juga mengadopsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) melalui Program Sekolah Energi Berdikari sebagai sumber energi utama, sekaligus mendorong terwujudnya pendidikan inklusif yang berwawasan lingkungan.
Kunjungan dilanjutkan ke Rumah Kreatif Tamiang (RKT), wadah pemberdayaan komunitas difabel yang mengelola berbagai unit usaha seperti Bengkel dan Doorsmeer Difabel, Inklusi Café, serta Galeri Ajang Ambe yang berfungsi sebagai tempat pelatihan dan pemasaran produk UMKM.
“Inklusi Café dikelola oleh kelompok tuna wicara dan tuna rungu, sementara Bengkel dan Doorsmeer Difabel oleh kelompok tuna daksa. Keduanya tak hanya membuka lapangan pekerjaan, tapi juga membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang semangat dan keterampilan,” ujar Winda kepada rombongan ESDM dan SKK Migas.
Subkoordinator Kerja Sama Bilateral dan Dalam Negeri Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Gesit Prawatiningsih, mengapresiasi langkah PEP Rantau dalam menciptakan kesetaraan bagi kelompok disabilitas.
“Kami melihat Pertamina EP Rantau hadir untuk memberi kebermanfaatan nyata. Akses kesetaraan inilah yang mengantarkan mereka untuk mandiri,” ujarnya. Ia menilai program ini selaras dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas ekonomi dan pendidikan masyarakat.
Sebagai bagian dari Pertamina Hulu Rokan, PEP Rantau telah menerima berbagai apresiasi atas komitmennya dalam pemberdayaan kelompok difabel. Pelibatan mereka dalam penyusunan rencana mitigasi, pengambilan keputusan, hingga pelaksanaan tanggap darurat juga telah meraih penghargaan internasional. Tahun ini, program pemberdayaan difabel menjadi salah satu unggulan yang diusung dalam pencapaian PROPER Emas ke-9.
Ke depan, PEP Rantau berkomitmen untuk terus tumbuh bersama masyarakat melalui program-program yang menyentuh langsung kebutuhan di lapangan.
(Siti Hawa)