Kepala BPKAD Kota Bengkulu Ikut Dukung Turunkan Stunting

Kota Bengkulu,mitratoday.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu terus berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh seluruh pihak, termasuk Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bengkulu, untuk mendukung program penurunan stunting.
Kepala BPKAD Kota Bengkulu, Yudi Susanda turut serta dalam upaya ini, menunjukkan bahwa penanganan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi juga melibatkan seluruh instansi pemerintah.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Bengkulu, angka stunting di Kota Bengkulu telah mengalami penurunan yang signifikan. Pada tahun 2022, prevalensi stunting di Kota Bengkulu mencapai 12,9 persen. Namun, pada tahun 2023, angka tersebut turun drastis menjadi 6,7 persen, atau mengalami penurunan sebesar 6,2 persen. Data ini bersumber dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023.
Kepala DP3AP2KB Kota Bengkulu, Dewi Dharma, menjelaskan bahwa penurunan angka stunting ini bukan sekadar pencapaian numerik, melainkan bagian dari komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. “Ini adalah upaya kita semua untuk menyambut Indonesia Emas 2045,” ujar Dewi Dharma.
Peran BPKAD dalam Penurunan Stunting
Kepala BPKAD Kota Bengkulu menyatakan bahwa pihaknya turut mendukung program penurunan stunting melalui alokasi anggaran yang tepat sasaran dan transparan. “Kami memastikan bahwa dana yang dialokasikan untuk program penurunan stunting digunakan secara efektif dan efisien. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk mendukung upaya Pemkot Bengkulu dalam menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas,” ujar Yudi, Jum’at (03/01/2025)..
Selain itu, BPKAD juga berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan bahwa program-program penurunan stunting, seperti peningkatan gizi ibu hamil dan balita, pemberian makanan tambahan, serta edukasi kepada masyarakat, dapat berjalan dengan lancar. “Kami berkomitmen untuk mendukung semua program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hal penurunan stunting,” tambahnya.
Optimisme Menuju Zero Stunting
Pemkot Bengkulu optimis bahwa angka stunting di wilayahnya akan terus menurun. Bahkan, target yang ingin dicapai adalah menurunkan angka stunting hingga 5 persen pada tahun 2024. Optimisme ini didasarkan pada kerja sama yang solid antara seluruh stakeholder, termasuk pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat.
Dewi Dharma menegaskan bahwa penurunan angka stunting tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. “Ini adalah tanggung jawab kita semua. Mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga pihak swasta. Dengan kolaborasi yang baik, kami yakin target zero stunting dapat tercapai,” ujarnya.
Langkah Strategis Pemkot Bengkulu
Untuk mencapai target tersebut, Pemkot Bengkulu telah menyusun beberapa langkah strategis, di antaranya:
- Peningkatan Edukasi dan Sosialisasi: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan balita melalui berbagai program edukasi dan sosialisasi.
- Intervensi Gizi Spesifik: Memberikan bantuan makanan tambahan dan suplemen gizi kepada ibu hamil dan balita yang berisiko stunting.
- Peningkatan Akses Layanan Kesehatan: Memastikan bahwa semua masyarakat, terutama di daerah terpencil, memiliki akses yang mudah ke layanan kesehatan.
- Monitoring dan Evaluasi: Melakukan pemantauan secara berkala terhadap program-program yang telah dilaksanakan untuk memastikan efektivitasnya.
Dengan langkah-langkah tersebut, Pemkot Bengkulu berharap dapat terus menekan angka stunting dan mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas. Dukungan dari seluruh pihak, termasuk BPKAD, menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target zero stunting di Kota Bengkulu.(Adv).