AdvertorialBENGKULUHeadlinependidikan

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Telusuri Dugaan Pungli Dalam Pelaksanaan PPDB

Bengkulu,mitratoday.com – Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu telusuri dugaan indikasi Pungutan Liar saat Penerimaan Peserta Didik Baru SMA. Hal itu menindaklanjuti adanya pengakuan dari seorang kuli angkut di Kota Bengkulu.

Pasalnya, Kuli Angkut tersebut diduga diminta menyiapkan uang Rp 15 Juta jika anaknya ingin masuk di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bengkulu setelah gagal masuk jalur Zonasi.

Selain di Kota Bengkulu, dewan juga menerima aduan serupa di sejumlah kabupaten usai pelaksanaan PPDB SMA. “Jadi silahkan kalau memang merasa ada pungutan sampaikan ke komisi IV. Ada permainan di situ ya sampaikan, bukan saja untuk SMAN 5 termasuk juga SMAN yang lain di Provinsi Bengkulu,” kata Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi, Minggu (9/7/2023).

Ia menjelaskan pihaknya perlu mengetahui duduk persoalan yang terjadi di PPDB SMA tersebut agar hal serupa tidak terjadi kedepannya.

Di samping juga, mendapatkan solusi mengenai persoalan yang kerap muncul saat PPDB, yang dinilai akar permasalahan hampir sama.

“Kedua, karena ada persoalan yang protes ke kita, komisi IV. Jadi kita besok panggil dinas dikbud dengan kepala SMA se Kota Bengkulu. Termasuk kepala sekolah SMAN 1 Kepahiang, dan SMAN 1 Curup, kita minta hadir besok,” papar politisi PDI-P ini.

Hal ini dilakukan guna memastikan seluruh siswa-siswi di Provinsi Bengkulu akan mendapatkan sekolah.

Mengingat, tahun ini dipastikan tidak ada penambahan Rombongan Belajar (Rombel).

Sehingga mengenai siswa yang tidak lulus pada jalur zonasi maka perlu disediakan alternatif untuk mendapatkan sekolah.

Sekolah yang didapat nantinya disesuaikan dengan sekolah yang kondisi rombel belum penuh. Juga untuk memastikan bahwa di Provinsi Bengkulu ini tidak ada siswa yang tidak dapat sekolah.(Adv).

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button