Bengkulu,mitratoday.com -Seminar Pasar modal Syariah dan workshop wartawan dengan tema menjawab tudingan miring pada modal Syariah, acara dilaksakan di aula Hotel Grage Horizon Bengkulu Rabu 20/03/19.
Hadir dalam acara tarsebut, KH. Ma’ruf Amin Toko ulama Nasional dan ketua Umum Mui Hery Gubernur Kepala divisi syariah FAC sekuritas, Ansory Tawakal, Staf Ahli Gubernur, Yusri Kepala OJk Perwakilan Bengkulu, Bayu Saputra Kepala Kantor BEI Bengkulu dan Media serta peserta Seminar.
Ada dua aspek yang kita lihat yaitu, Aspek kegiatan ekonominya dan Aspek permodalan. Kedua aspek ini harus disesuaikan ekonomi syariah dan objek perdagangan yang tidak bertentangan dengan syariah. Antara syariah dan konvensional , mengampang-gampangkan, barang halal di campur dengan barang haram, makan akan haram semuanya, ada juga yang menghalalkan semuanya itu yang mengambil sesuatu yang mudah dengan alasan dalam fiqi itu bisa di maafkan. Kalau di indonesia tidak menggunakan semua menjadi haram dan semuanya halal.
“Memisahkan yang halal dan haram, yang haram tetap haram dan yang halal tatap halal, kemudian di indonesia tidak menggunakan semua menjadi haram dan semuanya halal.” Kata Ma’ruf
Lanjutnya, apabila ada percampuran antara halal dan haram, itu kita tentukan modal syariah lebih besar dan tidak konvensional lebih sedikit,
“Boleh kita mencampurkan
Mengambil yang hati-hati supaya kita tidak hilap.” Terang KH.Ma’ruf
Pengelolaan suatu aset yang dapat memberikan investasi permodalan, pasar modal Syariah itu harus saham syariah yang masuk daftar dalam syariah, Indonesia saham syariah Indek (ISSI),
“Anda berpotensi terkena riba karena kita bersentuhan dengan riba, di pasar modal Syariah tidak boleh hutang dan ketika kita membeli saham yang tidak syariah akan tertolak, Investasi perdagangan jual beli.” Ujar Hery Gunawan Kepala Divisi Syariah.(AN)
