AsahanDaerah

Koalisi Masyarakat Anti Korupsi Unjuk Rasa di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan

Asahan, mitrayoday.com – Puluhan LSM dari Koalisi Masyarakat Anti Korupsi menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan, Selasa (29/10/24).

Aksi unjuk rasa ini digelar terkait adanya dugaan korupsi ( Mark-Up) pengadaan laptop dan loudspeaker pengeras suara 10 inc di 83 ( Delapan puluh tiga ) Sekolah SD dam SMP yang tersebar di wilayah Kabupaten Asahan yang bersumber dari Anggaran Dana BOS Tahun 2023.

Unjuk rasa ini digelar dari tiga lembaga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Anti Korupsi (DPP TUMPAS,DPC PKRI Asahan,DPP GEMPAK) dengan membawa puluhan massa gruduk kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan meminta Eks Kadis Pendidikan Kabupaten Asahan H.Supriyanto menjelaskan serta bertanggungjawab atas penyalahgunaan kekuasaan dan dugaan yang mana telah terjadi tindak pidana korupsi di tahun 2023 diantaranya

Usut dugaan (Mark up) pengadaan Laptop dan Speaker di 83 SDN dan SMPN bersumber dari dana APBN BOS Tahun 2023

Usut dugaan korupsi sebesar Rp. 716.705.000,- yang mana kami menduga untuk perbelanjaan pengadaan Laptop dan Speaker yang tidak masuk akal

Usut anggaran Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan Tahun 2022-2024 yang mana kami menemukan adanya kantor di dinas pendidikan yang sangat tidak layak ditempati.

Kepala/Plt Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan kami duga memperkaya diri sendiri dikarenakan kantor dan kamar mandi sangat jorok dan terkesan sengaja ditelantarkan

Meminta Kejari Asahan agar segera memanggil Kepala/Plt Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan,apabila terbukti melakukan korupsi
Alam Siregar Ketua DPP GEMPAK Kabupaten Asahan dalam orasinya mengatakan adanya dugaan korupsi di Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan

“Banyaknya kita jumpai bangunan tidak layak di dinas pendidikan kabupaten asahan seperti kamar mandi disini jorok dan ditelantarkan,juga bangunan ruangan Bidang Sekolah Dasar yang plafonnya sudah mau ambruk dan mengancam nyawa orang yang ada didalam” ucap alam Siregar.

“Kemana anggaran belanja perawatan gedung dinas pendidikan kabupaten asahan”teriak Alam Siregar

Alam Siregar Ketua DPP GEMPAK sedang berorasi di Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan//Foto Amin Harahap
Karena tidak ada satu pun pejabat di dinas pendidikan kabupaten asahan yang menemui mereka

Ketua DPP TUMPAS Kabupaten Asahan Toni ‘ciek’ Chaniago mengajak pengunjukrasa dan personil polisi untuk melihat langsung 6 kamar mandi yang telantar di belakang ruangan Bidang Sertifikasi Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan.

Toni ‘ciek’ Chaniago berjalan menuju kebelakang ruangan Bidang Sertifikasi sambil membawa speaker terus berorasi dan mengatakan

“Bagi kami lebih berharga kepala ikan daripada kepala dinas pendidikan kabupaten asahan” teriak Toni.

Selesai berorasi di Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan pengunjukrasa lanjut ke kantor Kejari Asahan untuk menyampaikan laporan dugaan Mark up/Tindak Pidana Korupsi yang dilakukan Eksekusi Kadis,Plt Kadis dan Kabid di Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan.

Jhon Efdi Adinata Ketua DPC PKRI Kabupaten Asahan didepan Kasi Intel Kejari Asahan Bapak H Manurung meminta kepada kepala kejaksaan negeri asahan

“Periksa,Tangkap, dan Penjarakan Kadis Pendidikan,Kabid SD,Kabid SMP dan Oknum Kepala Sekolah Kabupaten Asahan yang kami duga telah melakukan korupsi/Mark up atas pengadaan Laptop dan Speaker di 83 SD dan SMP yang anggarannya bersumber dari Dana APBN BOS Tahun 2023” ucap Jhon Efdi Adinata.

Kasi Intel Kejaksaan Negeri Asahan H.Manurung mengatakan terkait pernyataan sikap dari Koalisi Masyarakat Anti Korupsi sebagai kontrol sosial saya meminta bantu kami dukung kami dan sampaikan data dukungnya serta rekan-rekan yang berada disini bersedia meninggalkan KTP nya bilamana sewaktu-waktu nanti kami panggil untuk dimintai keterangan,ucap Kasi Intel Kejaksaan Negeri Asahan. ( Butar )

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button