Bangka BelitungBudaya

Kolam Pemandian Parai Beach Resort Diduga Kotor

Sungailiat,Mitratoday.com-Parai beach resort di Sungailiat kabupaten Bangka, tempat pemandian yang mempunyai dua kolam renang yang berdekatan tepi laut ,terlihat kolam tersebut kotor diduga tidak pernah di bersihkan dalam hal kejernihan airnya.

Dalam hal ini , setiap pengunjung untuk bersantai dikenakan pembayaran sebesar Rp.30.000 untuk orang dewasa kalaupun ingin mandi dikolam tersebut ,serta tiket masuk bagi para pengunjung dikenakan sebesar Rp.25.000.

Berdasarkan pantauan awak media,bahwa sangat terlihat sekali tempat pemandian tersebut kotor dan diduga jarang dibersihkan dalam sisi kebersihan hotel.yang mana seharusnya tempat pemandian bersih dari kotoran -kotoran yang tergenang di dalamnya.

Para pengunjung yang mandi dikolam tersebut merasakan air yang ada terasa manis dan membuat mata menjadi merah ,disebabkan kemungkinan ada bahan dimasukkan kedalam kolam tersebut.

Dikatakan salah satu pengunjung Putra ,bahwa kolam pemandian Parai beach resort sekarang berbeda dengan dulu,suasana sekarang pun sepertinya kurang memperhatikan dari sisi kebersihan lingkungan sekitar kolam .

“Apalagi pada musim kemarau ini banyaklah rumput serta sekeliling area tersebut mati,dan daun – daun banyak yang gugur tidak di bersihkan.

Dari itu menurut Putra,seharusnya pihak manajemen harus selalu memperhatikan sisi kebersihan lingkungan sekitar kolam renang dan sekeliling nya.

Dimana para pengunjung yang mengajak keluarga nya masuk kearea pantai Parai beach resort harus bayar .”kami sangat menyukai tempat tersebut ,akan tetapi haruslah diutamakan sisi kenyamanan untuk pengunjung,”terangnya.

Sebelum berita ini di tayangkan masih berupaya mengkonfirmasi ke pihak manajemen Parai Beach resort untuk meminta tanggapan dan kontak ke bagian keamanan .

(Adi)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button