DaerahHeadlineLampungLampung TengahOlahraga

Komisi IV Ancam Stop Dana Hibah Bila Kisruh Di Taekwondo Tidak Terselesaikan

Lampung Tengah,mitratoday.com – Buntut panjang tidak dapat rekom nya atlet Teakwondo Lampung Tengah, Pada Uji Kenaikan Tingkat, Puluhan orang tua dan pelatih mengadu ke Komisi IV DPRD setempat, Selasa 18 Januari 2022.

Semakin hari masalah rekomendasi Uji Kenaikan Tingkat, Semakin memanas. Pasalnya, Lampung Tengah merupakan salah satu barometer atlit, Seakan ada indikasi diskriminasi agar tidak bisa mengikuti UKT yang gelar di provinsi beberapa waktu lalu.

Hal ini dianggap oleh orang tua dan pelatih dianggap mengorbankan potensi atlit taekwondo yang ada di Lampung Tengah, Karena pelatih diharuskan membuat surat permintaan maaf. Yang notabenenya bukan pernyataan kenaikan tingkat.

“Kami mengadu ke DPRD, Karena selaku orang tua anak kami jadi korban dalam hal ini, Langkah awal kami selaku orang tua atlit taekwondo Lamteng dalam menyikapi tidak bisa nya anak kami mengikuti kenaikan tingkat. Karena indikasinya atlit didiskriminasi oleh pengurus Pengprov,” Ucap Andi hadapan Ketua Komisi IV DPRD Lamteng.

Kedatangan para orang tua dan pelatih dijamu langsung oleh ketua komisi IV DPRD Lampung Tengah, Muhammad Saleh Mukadam, Toni Sastra Jaya, Hendri Ferizal, diruang komisi IV. Banyak keluh kesah menanggapi hal tidak bisa naik tingkat hanya karena masalah intern pengurus Teakwondo yang menyebabkan para murid atau atlit muda Lampung Tengah, Tidak bisa naik tingkat.

“Saya sangat mengapresiasi atas sambutan komisi IV DPRD Lamteng ini, dalam hal ini mengambil sikap untuk menangani kisruh di pengurusan dari cabang olahraga Teakwondo ini. Kami berharap ke depan tidak ada diskriminasi, Kalau 8 bisa ikut kenapa 8 juga tidak bisa ikut, ini menjadi pertanyaan besar kami,” tegasnya.

Andi mewakili orang tua berharap Komisi IV, dapat mengambil sikap meluruskan hal tersebut, “Untuk ke depan jangan sampai terjadi seperti ini. Kedua, untuk anak-anak kami supaya jangan di diskriminasi, Mereka harus ikut pada waktu yang bersamaan. Intinya 8 delapan atlit yang lain bisa ikut UKT, yang tidak bisa ikut harus ikut, jangan ada tebang pilih. Itu saja dari kami orang tua,” pungkasnya.

Menanggapi hal ini, M. Saleh Mukadam mengatakan, Yang jelas ini yang dirugikan oleh ke egoan dua belah pihak. Dan komisi IV akan mengambil sikap tegas dengan duduk bersama kedua belah pihak.

“Kita sudah mendengarkan dari dua belah pihak, yang harus kita selamatkan atlit-atlit ini. Bahkan saya baca berita yang tidak dapat rekom ini mendapat juara I atau medali emas di ajang Sumsel Open. Ini sangat di sayangkan kalau aset-aset kita di biarkan begini,” Katanya.

Bila permasalahan ini tidak bisa selesai, Komisi IV akan merekomendasikan Dana hibah untuk pembinaan untuk cabang olahraga bersangkutan untuk distop.

“Saya yakin ini pasti akan selesai, Salah satunya nya inikan ada dana hibah untuk pembinaan atlit, Akan kita stop terlebih dahulu. Kenapa? Yang namanya dana pembinaan seharusnya melahirkan atlit yang berprestasi ditingkat kabupaten maupun nasional, Kalau kita berikan input tidak di dapat dari pembinaan uang itu. Ya akan kita hentikan uang itu,” tutupnya.

Usep Suparman mantan ketua pengurus taekwondo Lamteng sebelumnya mengaku miris dan menyesalkan melihat kejadian seperti ini, “Saya menyesal kan hal, Sebelumya tidak pernah ada kejadian ini. Berawal dari musyawarah Cabang, yang dianggap tidak sah oleh pengurus provinsi. Mengorbankan atlit berprestasi kita,” bebernya.

Pewarta : Iswan

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button