Komisi X DPR RI Tekankan Pentingnya Konsep dan Prinsip Learning bagi Guru
Kota Tegal,mitratoday.com – Komisi X DPR RI menggelar kegiatan Workshop Pendidikan dengan tema ‘Penguatan Konsep dan Prinsip Learning’ (Pembelajaran Mendalam Bagi Guru) di Premiere Hotel Tegal, Jumat (8/8/2025).
Kegiatan Workshop Pendidikan ini dihadiri Anggota Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, Direktur Pembina Guru Pendidikan Menengah di Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nasyith Forefry, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal, Satiyo, serta ratusan guru dari tingkat SD hingga SMA di Kabupaten Tegal.
Abdul Fikri Faqih mengatakan penguatan konsep dan prinsip learning (pembelajaran) bagi guru sangat penting untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan. Guru yang memahami konsep dan prinsip learning akan mampu memfasilitasi siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik,” ujar Anggota Komisi X DPR RI saat diwawancarai awak media usai membuka kegiatan Workshop Pendidikan, Jumat (8/8/2025).
Menurutnya, pembelajaran bukan hanya sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga proses aktif perubahan perilaku, pengetahuan, dan keterampilan siswa. Pembelajaran yang efektif harus memperhatikan kebutuhan, minat, dan gaya belajar masing-masing siswa. Siswa perlu memahami mengapa mereka belajar sesuatu dan bagaimana materi tersebut berhubungan dengan kehidupan nyata mereka. Dengan menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik setidaknya guru dapat memahami apa dan bagaimana sebenarnya proses belajar itu terjadi pada diri peserta didik, sehingga guru dapat mengambil tindakan pedagogik dan edukatif yang tepat bagi penyelenggaraan pembelajaran,” terang Abdul Fikri Faqih.
Dirinya juga mengapresiasi langkah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang mengeluarkan kebijakan melarang anak didik bermain Roblox. Hal itu dinilai sebagai langkah maju dalam menyaring terkait digitalisasi bagi pelajar,” pungkas Abdul Fikri Faqih.
(Hartadi)
